Indonesia Manfaatkan Teknologi Nuklir untuk Produksi Pangan

- 30 November 2020, 10:45 WIB
Areal sawah di Sumedang
Areal sawah di Sumedang /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Indonesia mengembangkan penggunaan teknologi nuklir untuk produksi pangan. Penggunaan teknologi nuklir dinyatakan dapat membuat pangan ekspor lebih tahan lama, dan sudah diaplikasikan oleh banyak perusahaan industi  pengolahan pangan.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Anhar Riza Antariksawan, di Jakarta, dikutip Deskjabar dari Antara, Senin, 30 November 2020 menyebutkan, pada bidang pangan,  teknologi nuklir bisa membuat produk pangan ekspor lebih tahan lama. Manfaatnya dapat meningkatkan nilai ekonominya, tetapi produk tetap memiliki standar aman dikonsumsi.

“Makanan laut banyak yang memiliki tingkat ketahanan tidak lama dibandingkan jenis makanan lainnya. Naamun dengan radiasi maka dapat dihilangkan bakterinya sehingga makanan laut atau seafood akan lebih tahan lama,” ujarnya.

Menurut Anhar, penerapan sistem radiasi makanan tersebut sudah banyak dan terbukti diaplikasikan oleh banyak perusahaan makanan di industri pengolahan.

Anhar mengatakan peran teknologi nuklir seperti disebut di atas adalah sedikit contoh manfaat bagi aspek pangan dan kesehatan. Masih banyak manfaat lain.

Kepala Batan mengatakan selama teknologi nuklir diselenggarakan secara seksama, keamanan dan keselamatan dapat terjamin. Ada kekhawatiran masyarakat mengenai dampak negatif nuklir dan radiasinya.

Dia tidak menampik fakta itu pernah terjadi tragedi teknologi nuklir di Chernobyl, Rusia dan di Fukushima Daiichi, Jepang.

Ia mengatakan kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima Daiichi yang merupakan teknologi generasi kedua sejatinya sudah diantisipasi dari gempa bumi. Tetapi, teknologi generasi 2 belum mengantisipasi kerusakan fasilitas karena tsunami.

Akan tetapi, kata dia, teknologi keamanan dan keselamatan fasilitas nuklir sudah banyak kemajuan dan tergolong baik. "Korban dari radiasi itu hampir tidak ada, bahkan di Chernobyl juga tidak sebesar yang dikhawatirkan, tapi akibat psikologisnya lumayan," katanya.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x