Pabrik Teh, Sarana Potensial Mengundang Minat Minum Teh Wisatawan dan Milenial

11 Juli 2021, 17:08 WIB
Pabrik Teh Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII, Puncak, Kabupaten Bogor /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR - Produksi teh dari sejumlah pabrik teh di Jawa Barat dinilai potensial untuk diperkenalkan untuk pasar lokal, berkaitan upaya mendongkrak pasar domestik.

Adalah sosok pabrik teh yang sebenarnya potensial sebagai promosi untuk mengundang minat minum teh bagi masyarakat, termasuk milenial. 

Dadan Rohdiana, Pakar Teh Nasional dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Al-Ghifari (Unfari) Bandung, Minggu, 11 Juli 2021, bahwa keinginan menikmati produk-produk teh lokal kini kembali berkembang, bahkan mulai dilirik kalangan milenial.

Ia mencontohkan, salah satu daya tarik terhadap teh lokal, adalah melalui agrowisata. Keberadaan sosok pabrik teh pada suatu unit perkebunan yang menjadi tujuan wisata, sebenarnya mengundang keingintahuan para wisatawan untuk menikmati produk teh dari pabrik bersangkutan.

Baca Juga: Penerimaan CPNS/ASN dan PPPK, Kemdikbud Sediakan Pusat Layanan dan Pengaduan

Dalam catatan DeskJabar, diketahui, banyak wisatawan sebenarnya cukup penasaran dengan produk-produk dari sejumlah pabrik teh dari kawasan unit perkebunan teh yang dikunjungi.

Namun anehnya, aneka minuman teh yang dijual pada kedai-kedai atau warung-warung di sepanjang perkebunan teh bersangkutan, umumnya bukan berasal dari pabrik teh setempat.

Bahkan dari pemantauan Google Maps, pada sejumlah kawasan perkebunan teh di selatan Bandung, banyak “dikepung” penjual Thai Tea (teh Thailand).

Para pemasok bahan baku Thai Tea, menurut sejumlah penjualnya, umumnya mengatakan, bahwa bahan bakunya yang harus bagus adalah teh impor.

Baca Juga: Inilah Perbedaan Terpapar Covid-19 dan Flu Biasa, Dokter: Gejalanya Hampir Sama

Warga penasaran

Sementara itu, salah seorang warga Bandung yang juga sering berjalan-jalan ke perkebunan teh, Yadi Mulyadi dari Komunitas Awi Cikancung, mencontohkan, adalah Perkebunan Teh Wonosari, Malang, Jawa Timur, PTPN XII.

Sepenglihatannya, dimana di Wonosari kebun teh menjadi wisata edukasi, wisata rekreasi dan wisata selfi.

Wisata edukasinya, yaitu pengunjung bisa masuk ke pabrik teh dan menyaksikan cara pengolahan teh, dan diberi tahu cara memetik daun teh, bagian mana yg dipetik, dan bagian mana yg bisa dibuat teh (beberapa tahap daun, dan di bagi jadi beberapa bagian).

Terus wisata rekreasi ada flying fox, kolam renang dll.

Baca Juga: Badan Intelejen Negara Jabar Gulirkan Gerakan Berbagi Untuk Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Dan wisata selfy yaitu kebun teh ditata sedemikian rupa, di kebun teh ada saung saung kecil, seperti cafe out door, dan berbagai hisan supaya bagus untuk selfy.

“Pertanyaan saya selama ini di Pangalengan, atau Ciwidey dan kebun teh di Jawa Barat sudah demikian?” ujarnya.

Dan saya usia 50 tahun dari waktu kecil sampai sekarang belum pernah melihat kebun teh di pangalengan memberikan edukasi seperti itu.

Ia menilai, untuk kaum melenial hal seperti itu sangat perlu untuk menambah wawasan dan mendorong kaum melenial menggandrungi teh, minuman teh. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler