Facebook Akan Menghapus Ujaran Kebencian Sebelum Ada Laporan. 22,1 Juta Konten Telah Ditindak

- 28 November 2020, 19:29 WIB
Facebook Luncurkan Fasiltas Perlidungan Hak Cipta Gambar dan Video
Facebook Luncurkan Fasiltas Perlidungan Hak Cipta Gambar dan Video /picrepo/

DESKJABAR - Facebook mengatakan Kamis 26/11/2020 bahwa mereka menangkap lebih banyak ujaran kebencian sebelum pengguna melaporkannya, karena peningkatan teknologi kecerdasan buatannya .


Dari Juli hingga September 2020, Artificial intelligence (AI) Facebook secara proaktif mendeteksi 94,7% ucapan kebencian yang dihapus oleh perusahaan, naik dari 80,5% pada periode yang sama tahun lalu, kata Facebook.

Jejaring sosial Facebook menemukan peningkatan ujaran kebencian tersebut dengan Artificial intelligencenya, termasuk peningkatan kemampuan mesin yang lebih baik. Pada kuartal ketiga.

Baca Juga: Mengenal Facebook Libra, Mata Uang Digital Baru Untuk Transaksi via WhatsApp dan Messenger

Baca Juga: Wow, Jumlah Konten Ujaran Kebencian di Facebook Puluhan Juta. Cek Rinciannya

Facebook mengambil tindakan terhadap 22,1 juta konten untuk ujaran kebencian. Instagram, mengambil tindakan terhadap 6,5 juta konten ujaran kebencian.

"Tujuan saya adalah untuk terus mendorong teknologi ini ke depan sehingga sesedikit mungkin - semoga di titik nol - orang di dunia harus menemukan konten ini," kata Mike Schroepfer, chief technology officer Facebook, tentang postingan yang melanggar standar komunitas jaringan sosial.

Untuk pertama kalinya, Facebook juga membagikan data baru yang menunjukan berapa banyak pos berbahaya yang lolos. Ada 10 hingga 11 tampilan ujaran kebencian dari setiap 10.000 tampilan konten Facebook, kata perusahaan itu.

Facebook yang menggunakan campuran peninjau manusia dan teknologi Artificial intelligence untuk menghapus konten berbahaya, sebelumnya mendapat kecaman dari aktivis hak sipil dan politisi yang mengatakan Facebook tidak menegakkan aturannya terhadap pidato yang secara langsung menyerang seseorang berdasarkan ras, jenis kelamin. atau karakteristik dilindungi lainnya.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: CNET


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x