Profil Ismail Marzuki, Google Tampilkan Doodle Ismail Peringati Hari Pahlawan 10 November

- 10 November 2021, 15:26 WIB
Ismail Marzuki yang tercatat diambil tahun 1957. /Dok.
Ismail Marzuki yang tercatat diambil tahun 1957. /Dok. / Pikiran Rakyat/




DESK JABAR - Berikut ini profil Ismail Marzuki yang gambarnya terpampang di Google Doodle di Hari Pahlawan Nasional 10 November 2021.

Ismail Marzuki adalah komposer Indonesia yang patriotiknya menjadikannya sebagai pahlawan nasional selama gerakan kemerdekaan bangsa.

Dikutip Desk Jabar dari perpusnas.go.id, Ismail Marzuki adalah putra asli Betawi kelahiran Kwitang, Senin, pada 11 Mei 1914 memang dikenal sebagai salah satu komponis besar Indonesia.

Tidak hanya dikenal sebagai seniman pejuang, karya-karya Ismail Marzuki banyak menginspirasi dan membakar gelora semangat perjuangan kemerdekaan saat itu.

Ismail Marzuki yang akrab dipanggil Bang Mail atau Maing semasa kecil mengawali karir bermusiknya pada usia 17 tahun.

Baca Juga: TERBARU Mencari Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Pakar Hukum: Polisi Seolah Alergi BANPOL

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Subang, Pakar Hukum Nilai Jika Banpol Tidak Diperiksa Ini yang Bakal Terjadi Pada Polisi

Kala itu, ia berhasil mengarang lagu untuk pertama kalinya yang berjudul “O Sarinah” di tahun 1931.

Ketertarikan Ismail Marzuki pada bidang seni memang telah tampak pada masa itu, hingga akhirnya pada 1936 Ismail Marzuki bergabung dalam perkumpulan orkes musik Lief Java sebagai pemain gitar, saxophone, dan harmonium pompa.

Pada masa kependudukan Jepang, Ismail Marzuki aktif terlibat dalam orkes radio pada Hozo Kanri Keyku, radio militer Jepang.

Pascakependudukan Jepang berakhir, Ismail tetap memiliih berkarir di RRI. Saat Belanda kembali menguasai Indonesia, Ismail Marzuki memutuskan untuk keluar dari RRI. Setelah RRI berhasil diambil alih, Ismail Marzuki kembali bergabung ke RRI. Saat itu, ia berhasil menciptakan lagu untuk Pemilihan Umum yang diperdengarkan pertama kali dalam Pemilu 1955.

Baca Juga: YOSEF SUBANG Kembali Dipanggil Polisi untuk ke 15 Kali, Rohman Hidayat: Bukan Hal Menyenangkan

Baca Juga: Berita Gempa Bumi Hari Ini 10 November, Terjadi di Pelabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat Kekuatan 5,0 Magnitudo

Banyak karya monumental almarhum yang dihasilkan semasa hidupnya, salah satunya adalah lagu berjudul ‘Rayuan Pulau Kelapa’ yang kerap wara wiri di stasiun TVRI pada tiap akhir siaran pada masa pemerintahan Orde Baru.

Atas dedikasi dan kiprah epiknya, pada 1968, Ismail Marzuki mendapatkan Anugerah Kehormatan dengan dibukanya Taman Ismail Marzuki, yang menjadi taman dan pusat kebudayaan di daerah Cikini, Jakarta Pusat.

Dan di 2004, Ismail Marzuki dinobatkan menjadi salah satu tokoh nasional. Bertepatan di bulan Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret, Perpustakaan Nasional juga mengganjar Ismail Marzuki dengan Anugerah Komponis Indonesia.

Baca Juga: NCT 127 Pecahkan Rekor di Billboard 200, Jadi Boyband K-Pop yang Bertahan 7 Minggu

Baca Juga: UPDATE Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Terkait BANPOL, PAMAN Korban Akhirnya Buka Suara

Penyerahan disampaikan langsung oleh Kepala Perpusnas Muh. Syarif Bando kepada perwakilan keluarga mendiang Ismail Marzuki di Gedung Teater Perpusnas di Salemba.

Dalam kesempatan yang sama, juga diserahterimakan sejumlah partitur lagu dari para musisi, dan penyerahan piagam dan registrasi ISMN dari Perpusnas kepada Ismail Marzuki, Rinto Harahap, Benny Panjaitan, Yuliantoro, Otto Sidharta, dan Dewan Kesenian Jakarta.

Perpusnas menjadi salah satu lembaga pemerintah yang bertugas meregistrasi karya musik di Indonesia melalui pemberian nomor ISMN (International Standard Music Number).

Semasa hidupnya, Ismail Marzuki menghasilkan ratusan karya lagu, baik hasil ciptaannya sendiri atau lagu yang ia aransemen ulang.

Baca Juga: Update: Gempa Bumi Juga Guncang Muara Binuangeun, Kekuatan 5,0 Magnitudo, Ini Informasi Lengkap Dari BMKG

Beberapa di antaranya Oh Sarinah, Rayuan Pulau Kelapa, Melancong di Bali, Halo-halo Bandung, Mars Arek-arek Surabaya, Indonesia Tanah Pustaka, Gugur Bunga di Taman Bhakti, Sepasang Mata Bola, Selamat Datang Pahlawan Muda, Selendang Sutra, dan sebagainya.

Itulah tadi profil Ismail Marzuki yang melegenda hingga namanya diabadikan dalam sebuah taman.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x