DESKJABAR – Sedikitnya 140 orang pengungsi yang bermaksud pergi ke Eropa, tenggelam dan terperangkap dalam sebuah perahu di lepas pantai Senegal. Menurut lembaga PBB yang mengurus masalah migrasi, kejadian tersebut merupakan yang terburuk dalam tahun ini.
Perahu yang membawa 200 pengungsi, terbakar dan terbalik pada Sabtu, 24 Oktober 2020, beberapa jam setelah meninggalkan kota pelabuhan ikan, Mbour, 100 kilometer sebelah selatan ibu kota Senegal, Dakar. Demikian menurut keterangan International Organization for Migration (IOM), seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 30 Oktober 2020.
Angkatan laut Senegal dan Spanyol, dan perahu nelayan, berhasil menyelamatkan sedikitnya 60 penumpang, tetapi setidaknya 140 penumpang lainnya, terperangkap di dalam reruntuhan perahu.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlah Penumpang Pesawat Terbang Cetak Rekor
Peristiwa ini terjadi di jalur laut berbahaya dari Afrika Barat hingga Kepulauan Kanari. Jalur ini sering digunakan oleh para pengungsi yang ingin melarikan diri ke Eropa, untuk merubah nasib.
Upaya pelarian ini lewat jalur ini sebenarnya berkurang ketika Angkatan Laut Spanyol meningkatkan pengawasan di jalur ini sejak pertengahan tahun 2000-an. Namun pada tahun ini, upaya-upaya pelarian lewat jalur ini kembali meningkat.
Pemerintah Senegal barsama IOM saat ini tengah melakukan misi perjalanan ke Saint-Louis, untuk memberikan bantuan kepada korban yang selamat, serta memberikan penanganan psiko sosial.
Baca Juga: Penyaluran Tidak Tertib, BPK Diminta Awasi Penyaluran Dana Desa
Menurut IOM, jumlah pelarian dari Afrika Barat ke Kepulauan Kanari, mengalami peningkatan pada September lalu, dengan jumlah 14 perahu yang membawa total pelarian sebanyak 663 orang.