DESKJABAR-Istilah Soceng kini kian akrab sejalan dengan maraknya modus pencurian data yang berakibat fatal, salah satunya rekening tabungan dikuras habis.
Soceng adalah sebutan akrab yang merupakan kepanjangan dari Social Engineering, kalau menurut Kominfo adalah memanipulasi individu ataupun kelompok agar mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi secara sukarela.
Tidak hanya di media sosial, modus serupa bisa dijalankan di layanan komunikasi manapun, di antaranya melalui telepon.
Hari-hari terakhir media massa diberitakan dengan banyaknya kasus-kasus pengurasan rekening tanpa diketahui oleh pemiliknya.
Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kominfo memberikan tips atau cara mudah untuk menghindari agar kita tidak jadi korban Soceng.
OJK dalam keterangannya menyebutkan bahwa Soceng menggunakan manipulasi psikologis, dengan memengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media.
Hal itu dilakukan secara persuasif dengan cara membuat korban senang atau panik sehingga korban tanpa sadar akan menjawab atau mengikuti instruksi pelaku.
Jika terkena jebakan Soceng maka pelaku bisa mengambil data pribadi korbannya untuk disalahgunakan dengan mencuri semua uang di rekening, mengambil alih akun hingga menyalahgunakan data pribadi untuk kejahatan lainnya.