Nah, lantas bagaimana caranya menulis Best Practice yang baik dan benar?
Pertama, ketahui dulu tujuan dalam menulis Best Practice dan inspirasi apa yang akan diangkat serta untuk siapa.
Jika Best Practice yang guru tulis sebagai pemecahan masalah untuk membantu guru lain. Maka Best Practice yang juaranya adalah harus memiliki judul unik dan menarik, adanya inovasi dan kreativitas, mampu memecahkan permasalahan secara global dan memiliki hasil yang mantap.
Apabila Best Practice yang digunakan guru sebagai partisipasi dalam kejuaaran. Maka Best Practice yang ditulis harus mengikuti sistematika penulisan lomba, menggunakan teknologi pembelajaran yang terbarukan serta inovatif dan hasilnya menjadi Model pembelajaran lintas model.
Namun, untuk guru yang menulis Best Practice ditujukan dalam peningkatan profesi. Maka setidaknya harus mengandung unsur apik, pembaharuan dan inovatif, mengikuti standar menulis Best Practice dan memiliki hasil menjadi Model Pembelajaran yang inspiratif.
Kedua, menulis diawali dengan membaca. Membaca situasi yang ada disekitar serta membaca buku-buku Karya Ilmiah lainnya yang sudah terbit.
Selanjutnya, tulislah Karya Ilmiah Best Practice sesuai dengan sistematika penulisannya dengan runtut tak terlewatkan. Diantaranya :
Cover Judul
- Logo sekolah
- Judul Best Practice : Jumlah kata tidak lebih dari 20 kata harus jelas
- Sub judul : Kata yang lebih sedikit dari judul
- Nama Penulis : Beserta panjang gelar, diakhiri dengan nama sekolah