3 Hikmah Puasa Asyura 10 Muharram, Ustadz Adi Hidayat: Hadiah yang Sangat Besar

- 27 Juli 2022, 08:34 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan 3 hikmah puasa Asyura 10 Muharram.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan 3 hikmah puasa Asyura 10 Muharram. /Tangkap layar YouTube Adi Hidayat Official/

DESKJABAR - Umat Islam sebentar lagi memasuki Tahun Baru Islam, yaitu pada 1 Muharram 1444 Hijriyah yang jatuh pada hari Sabtu, 30 Juli 2022. 

Salah satu amalan sunnah bulan Muharram yang terkenal adalah puasa Asyura yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram.

Berdasarkan kalender atau penanggalan Masehi, puasa Asyura 10 Muharram 1444 Hijriyah bertepatan dengan Senin, 8 Agustus 2022.

Baca Juga: Kapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah: Sabtu 30 Juli 2022 atau Minggu 31 Juli 2022?

Hadits yang menjelaskan tentang puasa Asyura diriwayatkan Muslim dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma. Ibnu Abbas berkata:

“Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ’Asyura. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bertanya, ”Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ”Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lantas berkata, ”Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.”. Lalu setelah itu Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” (HR. Muslim No. 1130)

Menurut Ustadz Adi Hidayat, saat itu, sahabat Ibnu Abbas ra menyampaikan informasi seputar awal kedatangan Nabi Muhammad SAW ke Madinah.

Nabi SAW mengonfirmasi kebiasaan orang-orang Yahudi yang berpuasa yang ternyata bertepatan dengan dengan tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura berasal dari kata Asyura yang artinya, yang ke-10.

"Ketika Nabi SAW bertanya, mereka menjawab, untuk mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepada Musa dan kaumnya dari kejaran Firaun. Nabi SAW lantas merespons, 'sungguh aku yang lebih berhak untuk melestarikan dan menyempurnakan syariat Nabi Musa AS, dibandingkan dengan kalian," tutur Ustadz Adi Hidayat.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x