Pembelajaran Tatap Muka Ditargetkan Awal Juli, Ketua Umum PGRI dan Guru Lainnya Beri Tanggapan

- 25 Februari 2021, 09:00 WIB
Prof.Dr.Unipefah Rosyidi, M.Pd ketua Umun Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sangat senang dengan program vaksinasi ini.
Prof.Dr.Unipefah Rosyidi, M.Pd ketua Umun Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sangat senang dengan program vaksinasi ini. /twitter Kemenkes RI/
DESKJABAR - Vaksinasi bagi pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) tahap pertama di wilayah DKI Jakarta resmi dibuka di SMA 70 Jakarta pada Rabu 24 Februari 2021.
 
Pada hari pertama, jumlah sasaran PTK ditargetkan sebanyak 650 pendidik yang dibagi menjadi 3 sesi, pada sesi pertama, sebanyak 200 sasaran, jam 8.00-10.00, sesi kedua sebanyak 150 sasaran, jam 10.00-12.00, dan sesi ketiga sebanyak 300 sasaran, jam 13.00- selesai.
 
Kegiatan vaksinasi bagi PTK ini tentu mendapat apresiasi banyak pihak, supaya kegiatan belajar tatap muka bisa di mulai di tahun ajaran baru seperti yang di targetkan Presiden Jokowi.
 
 

Seperti dikutip dari unggahan Twitter Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) pada Kamis 25 Februari 2021.
 
Prof.Dr.Unipefah Rosyidi, M.Pd ketua Umun Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengaku sangat senang dengan program vaksinasi ini.
 
“Teman-teman guru sangat senang dan apresiatif terhadap program vaksinasi tahap kedua ini,” ungkapnya.
 
“Terima kasih juga kami sampaikan kepada Presiden, Menkes dan Mendikbud bahwa guru diprioritaskan menjadi salah satu kelompok yang pertama kali menerima vaksinasi,” ungkapnya.
 
Vaksinasi adalah cara yang paling aman dan efektif serta halal, untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
 
Selain ketua umum PGRI, Kenoki Halawa, M.Pd. Guru SD Swasta Bintang Kejora Cengkareng juga menanggapi program vaksinasi ini.
 
“Program vaksinasi ini sangat luar biasa, saya sangat mendukung program pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 agar dunia Pendidikan tidak berlarut-larut lagi melakukan proses pengajaran virtual,” ungkapnya.
 
“Mari kita dukung program pemerintah ini. Jangan takut, saya tadi di observasi supaya kalau ada reaksi bisa langsung ditangani, namun sampai sekarang ini saya aman-aman saja,” ungkapnya.
 
Mekanisme pendaftaran vaksinasi cukup mudah, PTK yang terdaftar cukup membawa identitas diri ke lokasi vaksinasi.
 
Apabila tidak terdaftar, sasaran dapat menyertakan surat pernyataan dari pimpinan satuan Pendidikan dan membawa surat ke lokasi vaksinasi.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Twiter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x