Biden Berbicara Dengan Putin, Kremlin Sebut Itu Sebagai Percakapan Yang Jujur Dan Seperti Bisnis

- 27 Januari 2021, 10:17 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /wikimedia.org/

DESKJABAR - Presiden Amerikat Serikat Joe Biden berbicara degan Presiden Rusia Vladimir Putin. Moskow sebelumnya telah menghubungi Gedung Putih pada minggu lalu, namun memilih pembicaraan dengan sekutunya di Eropa termasuk Inggris, Jerman dan Prancis.

Menurut Kremlin, pembicaraan kedua pemimpin tersebut membahas seputar masalah penting dalam agenda bilateral dan internasional, dan digambarkan sebagai percakapan yang jujur dan seperti bisnis, kalimat yang sering diandalkan sebagai cara diplomatik untuk mengatakan bahwa pemibicaraan berlangsung tegang.

Presiden AS Joe Biden menunjukan kekhawatiran yang tinggi atas perlakuan Rusia terhadap Alexei Navalny.Tokoh oposisi sekaligus kritikus vokal presiden Rusia, yang dipenjara saat kembali ke Moskow dari Jerman.

Penangkapan Navalny memicu protes di seluruh Rusia dan menyebabkan 3.700 penangkapan, dan lebih banyak demonstrasi direncanakan untuk akhir pekan mendatang.

Para pejabat AS mengatakan bahwa Biden menyatakan dia tahu Moskow telah berusaha mengganggu pemilu 2016 dan 2020 - dan menekan Putin atas laporan bahwa Rusia menawarkan hadiah kepada Taliban untuk membunuh pasukan Amerika di Afghanistan.

Perkembangan positif dari pembicaraan tersebut adalah keduanya menyetujui perpanjangan lima tahun ataas perjanjian kendali senjata nuklir mereka yang akan akan segera berakhir.

"Mereka membahas kesediaan kedua negara untuk memperpanjang START Baru selama lima tahun, menyetujui agar tim mereka segera bekerja untuk menyelesaikan perpanjangan paling lambat 5 Februari," kata Gedung Putih.

"Mereka juga setuju untuk mengeksplorasi diskusi stabilitas strategis tentang berbagai pengendalian senjata dan masalah keamanan yang muncul." lanjutnya.

Dalam pernyataannya, Kremlin mengatakan bahwa Putin telah memberi tahu Biden bahwa normalisasi hubungan antara Moskow dan Washington akan menjadi kepentingan kedua negara.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: REUTERS Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x