BREAKING NEWS : Ledakan Bunuh Diri Terjadi di Pasar Baghdad Irak, 32 Orang Tewas

- 22 Januari 2021, 09:25 WIB
/Antara

DESKJABAR - Sebuah serangan yang disebutkan sebagai serangan bunuh diri kembali terjadi di Irak. Kali ini, dua pria dikabarkan meledakkan diri di pasar Baghdad yang padat pada Kamis, 21 Januari 2021 hingga menewaskan sedikitnya 32 orang, kata pihak berwenang.

Otoritas menggambarkan bahwa pengeboman bunuh diri besar pertama di Irak selama tiga tahun itu, mengabarkan "sebuah pertanda" bahwa apa yang disebut-sebut sebagai ISIS aktif lagi.  

Dilansir DeskJabar dari Antara, Jumat, 22 Januari 2021, yang mengabarkan, wartawan Reuters, yang tiba di lokasi setelah ledakan terjadi, melihat genangan darah dan sepatu tercecer di pasar pakaian di Tayaran Square di pusat kota. Otoritas kesehatan mengatakan sedikitnya 110 orang terluka.

Baca Juga: Sidang Korupsi RTH Kota Bandung : Beli Tanah 1,3 M, Dadang Suganda Menjual ke Pemkot 12 M

"Seorang (pengebom) datang, jatuh ke tanah dan mulai mengeluh 'perut saya sakit' dan dia menekan detonator di tangannya. Langsung meledak. Orang-orang tercabik-cabik," kata seorang pedagang kaki lima yang tidak mau disebutkan namanya.

Serangan bunuh diri, yang dulu hampir setiap hari terjadi di ibu kota Irak, telah berhasil dihentikan dalam beberapa tahun terakhir sejak apa yang disebut sebagai ISIS dikalahkan pada 2017.

Tidak adanya serangan merupakan bagian dari peningkatan keamanan secara keseluruhan yang telah membawa kehidupan normal kembali ke Baghdad.

Kepala Pertahanan Sipil Mayjen Kadhim Salman kepada wartawan, mengklaim bahwa apa yang disebut sebagai kelompok teroris ISIS mungkin berada di balik serangan itu.

Baca Juga: Tengku Zulkarnain : Istilah Ekstremis Umum Dilontarkan Penjajah

Sebuah video yang diambil dari atap dan beredar di media sosial, tampaknya menunjukkan ledakan kedua menimpa orang-orang yang berkumpul di daerah tersebut. Gambar yang dibagikan secara daring, yang tidak dapat diverifikasi Reuters secara independen, menunjukkan beberapa orang tewas dan terluka.

Pasukan keamanan Irak dikerahkan dan jalan-jalan utama diblokir untuk mencegah kemungkinan serangan susulan.

Serangan pada Kamis terjadi di pasar yang sama dengan serangan besar terakhir pada Januari 2018. Saat itu, 27 orang tewas.

Baca Juga: Lazio vs Parma, Raih Tiket Terakhir Perempat Final Piala Italia

Pertemuan keamanan

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi mengadakan pertemuan dengan para  komandan keamanan tertinggi untuk membahas serangan hari Kamis, kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan singkat.

Setelah pertemuan itu, Kadhimi memecat komandan utama keamanan dan kepolisian, wakil menteri dalam negeri urusan intelijen, direktur kontra terorisme dan intelijen pada kementerian dalam negeri, serta dan komandan pasukan kepolisian federal, kata seorang juru bicara militer dalam sebuah pernyataan.

Serangan bunuh diri terhadap sasaran sipil adalah taktik dari pemberontak Muslim Sunni selama pendudukan AS di Irak setelah invasi yang menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003, dan kemudian digunakan oleh ISIS, yang menguasai sepertiga negara itu pada 2014.

Baca Juga: Hati-hati, Jangan Konsumsi Micin Terlalu Banyak, Inilah 5 Efek Sampingnya Bagi Tubuh

Pada 2017, para petempur ISIS telah diusir dari semua wilayah yang mereka kuasai, meskipun mereka terus melakukan serangan kecil-kecilan terhadap pasukan Irak dan menyerang sejumlah pejabat, terutama di wilayah utara. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x