Info Vaksinasi Covid-19, yang tak Divaksin pun Dapat Manfaat; Simak Penjelasan Dokter Spesialis RSUI

- 19 Januari 2021, 07:10 WIB
MENURUT dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Alvina Widhani Sp PD-KAI, lewat pemberian vaksin Covid-19 diharapkan tubuh dapat membentuk memori kekebalan tubuh tanpa harus terinfeksi virus terlebih dahulu.
MENURUT dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Alvina Widhani Sp PD-KAI, lewat pemberian vaksin Covid-19 diharapkan tubuh dapat membentuk memori kekebalan tubuh tanpa harus terinfeksi virus terlebih dahulu. /Humas Setkab/Jay/

DESKJABAR - Pemberian vaksin Covid-19 diharapkan dapat membentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok yang dapat menurunkan angka penyebaran virus corona antarmanusia. 

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr Alvina Widhani Sp PD-KAI mengatakan hal itu dalam keterangan yang dilansir Antara, Selasa, 18 Januari 2021.

"Pemberian vaksin diharapkan tubuh dapat membentuk memori kekebalan tubuh tanpa harus terinfeksi virus terlebih dahulu. Individu yang tidak divaksin juga mendapatkan manfaat," kata dr Alvina di Depok.

Baca Juga: Sidang Korupsi Budi Budiman : Rabu Besok, Jaksa KPK akan Hadirkan Saksi Mantan Ketua Umum PPP

Ia mengatakan, seseorang dapat terinfeksi karena interaksi tiga faktor, yaitu karakteristik individu (genetik, respons imun tubuh, usia, adanya penyakit penyerta), lingkungan (ventilasi, sanitasi, suhu/kelembaban), dan patogen (mikroorganisme, mutasi, jumlah, virulensi).

Karena Covid-19 merupakan penyakit akibat virus, kekebalan tubuh sangatlah penting lantaran tidak banyaknya antivirus yang tersedia (tidak seperti bakteri yang banyak tersedia antibiotik).

Menurut dr Alvina, interaksi antara daya tahan tubuh dan virus nantinya akan menentukan apakah tubuh akan sembuh atau malah makin memburuk. Vaksin dapat memberikan respons kekebalan tubuh yang spesifik.

Baca Juga: Ini Jadwal Hari Pertama Toyota Thailand Open 2021, Enam Wakil Indonesia Berlaga

Ia menjelaskan bahwa vaksinasi tergolong dalam imunitas aktif yang biasanya dapat bertahan selama beberapa tahun atau bahkan bisa sepanjang hidup.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa memori kekebalan tubuh terhadap Covid-19 berkisar 8 bulan (masih diperlukan penelitian lain). Vaksin Covid-19 yang siap diberikan termasuk dalam tipe vaksin mati/inaktivasi.

Pada orang yang sudah terinfeksi Covid-19 diharapkan sudah memiliki memori kekebalan tubuh sehingga jika suatu saat terinfeksi kembali tubuh sudah kebal.

Baca Juga: Kementerian ESDM akan Bangun Jaringan Gas Bumi di 21 Kabupaten/Kota, 4 di antaranya di Jawa Barat

Baca Juga: Video Penampakan Harimau Loreng Di Hutan Jati Sendang, BKSDA Blitar Berikan Penjelasan

"Pengembangan vaksin Covid-19 bisa lebih cepat karena pengetahuan sebelumnya tentang virus ini dan kekebalan tubuh terhadapnya sudah ada, penggunaan teknologi baru, serta beberapa aktivitas dilakukan paralel," tutur dr Alvina.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x