Network
DESKJABAR – Skandal kesalahan dalam pengurusan subsidi pengasuhan anak yang memaksa Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte mundur dari jabatanannya, ternyata terkait dengan penipuan besar-besaran yang dilakukan geng dari Eropa Timur.
PM Belanda Mark Rutte memilih mengundurkan diri dari jabatannya daripada menghadapi mosi tidak percaya yang akan diajukan pihak oposisi pada pekan depan.
Dilaporkan Brussels Times, Jumat 15 Januari 2021, masalah ini muncul sebagai akibat dari laporan oleh komite investigasi parlemen yang dirilis Desember 2020. Komite tersebut melakukan penyelidikan yang dikenal sebagai skandal tunjangan.
Baca Juga: Pasca Gempa Mamuju, warga Pesisir Majene Mengungsi ke Pegunungan. Ini yang Ditakutkan
Menyusul laporan pada tahun 2013 tentang geng dari Eropa Timur melakukan penipuan besar-besaran dengan tunjangan anak, antara lain dengan mendaftarkan anak di beberapa kota sekaligus. Akibatnya, pihak berwenang memutuskan untuk menindak ulah geng Eropa Timur tersebut.
Tindakan yang dilakukan pihak pemerintah ternyata mengakibatkan ribuan keluarga, yang tidak melakukan kesalahan apa pun selain mungkin salah mengisi formulir, diperlakukan seperti penjahat dan tunjangan anak mereka ditarik.
Tidak hanya keluarga kehilangan pendapatan, mereka juga diminta untuk mengembalikan manfaat yang mereka terima di masa lalu, yang menyebabkan banyak rumah tangga mengalami kesulitan keuangan yang serius.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Perkenalkan Aplikasi SIPGAR, Catat Kebugaran Jasmani Anda Secara Mandiri
Ketika skandal itu terungkap setelah meningkatnya jumlah keluhan, politisi tidak melakukan apa-apa, yang hanya memperburuk keadaan.
