DESKJABAR - Satu data vaksinasi sangat penting dalam rangka mencegah timbulnya zona abu-abu atau munculnya oknum yang ingin menyalahgunakan vaksin Covid-19 untuk dijual mahal.
Menteri BUMN sekaligus Wakil Ketua IV dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengungkapkan hal itu dalam seminar daring, Selasa, 1 Desember 2020.
"Jangan sampai ada pihak yang tidak mendapatkan vaksin Covid-19 atau dobel vaksin. Ini yang sering terjadi di Indonesia. Yang ingin kita coba kurangi zona abu-abu itu," ujar Erick Thohir sebagaimana diberitakan Antara, Selasa.
Baca Juga: Setuju Kebijakan Bupati, Disdik Garut Belum Akan Melaksanakan Belajar Tatap Muka Januari 2020
Erick Thohir mengungkapkan, vaksin Covid-19 yang akan hadir baik vaksin jadi maupun bahan baku vaksin tidak datang secara bersamaan, tapi bertahap.
"Sejak awal request ini masuk, kita bisa memetakan daerah-daerah mana saja yang akan divaksinasi. Terlebih lagi distribusinya sejak awal sudah tercantum barcode jadi tidak mungkin kirim 100 vaksin ke Bandung, tidak ada nama orang yang akan divaksin," kata Erick Thohir.
Erick Thohir menjelaskan, pemerintah tidak menginginkan adanya grey area atau oknum-oknum yang menyalahgunakan vaksin-vaksin ini untuk dijual mahal. Ia mengingatkan kasus pada awal tahun, tatkala harga masker medis melesat tinggi.
Baca Juga: Sebagian Besar Sekolah Dinilai Belum Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Baca Juga: Pemerintah Kurangi Libur Cuti Bersama Akhir Tahun, Dari Enam Hari Jadi Tiga Hari