Mochamad Yudha Febrian Dikirim ke Pesantren, Untuk Membenahi Mental Setelah Bersikap Indisipliner

- 5 Desember 2020, 14:57 WIB
Pesepak bola Indonesia Mochamad Yudha Febrian (kanan) berebut bola di udara dengan pesepak bola Myanmar Moe Swe (kiri) pada pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala AFF U-18 di Stadion Thong Nhat Ho Chi Minh, Vietnam, Senin (19/8/2019). ANTARA FOTO/Yusran Uccang/pras.
Pesepak bola Indonesia Mochamad Yudha Febrian (kanan) berebut bola di udara dengan pesepak bola Myanmar Moe Swe (kiri) pada pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala AFF U-18 di Stadion Thong Nhat Ho Chi Minh, Vietnam, Senin (19/8/2019). ANTARA FOTO/Yusran Uccang/pras. /

DESKJABAR - Guna membenahi mental Mochamad Yudha Febrian yang dicoret dari Timnas U-19, karena indisipliner setelah kedapatan berada di tempat hiburan malam dan telat latihan pagi, Manajemen Barito Putera akan mengirimnya ke pesantren.

"Sebagaimana selayaknya sebuah keluarga, kita sebagai orang tua berkewajiban untuk memberikan pembinaan bukan dalam bentuk hukuman," ujar CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman dikutip daari laman resmi klub dari Jakarta, Sabtu 5 Desember 2020.

"Kami dari Barito memberikan tindakan yang sifatnya membina dengan cara mengirimkan Yudha ke pesantren. Harapan kita tindakan yang kita ambil ini bisa membuat Yudha lebih baik lagi, memperbaiki diri dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi," kata Hasnuryadi.

Baca Juga: Zinedine Zidane Memiliki Keyakinan Bisa Mengatasi Situasi Sulit, Jelang Lawan Sevilla

Keputusan mengirim ke pesantren di Jawa Barat diambil, salah satunya berdasarkan atas hasil klarifikasi Mochamad Yudha Febrian yang didampingi ayahnya kepada manajemen pada Jumat 4 Desember 2020.

Barito Putera juga ingin mengedepankan asas kekeluargaan ketimbang menghakimi karena akan berpengaruh pada mental dan masa depan si pemain.

Saat di pesantren nanti, Yudha akan dibina mental dan sikapnya dengan dibimbing langsung oleh sang pengasuh pondok pesantren. Selain itu, pemain berusia 18 tahun itu akan mendapatkan latihan fisik, sehingga kondisinya tetap terjaga.

Baca Juga: 3 Langkah Bupati Bogor Ade Yasin Agar Ibukota Kabupaten Lebih Cantik

“Selain dibina oleh pengasuh pesantren, Yudha juga dapat latihan dari pelatih yang kami siapkan khusus mendampinginya di pesantren," kata Hasnuryadi menegaskan.

Menyesal

Sementara itu, Yudha mengaku menyesal atas perbuatan yang dilakukannya dan membuat dia harus tersisih di skuat Timnas U-19. Ia akan menerima keputusan manajemen Barito Putera untuk melakukan pembinaan tersebut.

"Saya meminta maaf kepada keluarga besar Barito Putera, Timnas Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia atas kesalahan yang telah saya perbuat. Semoga ke depannya saya bisa lebih baik lagi, ini menjadi pelajaran buat saya sebagai pemain," katanya.

Beda hal dengan Yudha, pemain Bhayangkara Solo FC yang juiga dicoret dari Timas U-19 karena indisipliner Serdy Ephy Fano justru nasibnya lebih nahas. Ia langsung dipecat dari skuad The Guardians setelah manajemen mengadakan rapat internal.

Baca Juga: Pejabat di Kementerian Sosial Terjaring OTT Atas Dugaan Korupsi Bantuan Sosial Covid-19

Yudha dan Serdy diketahui terekam kamera tengah berada di sebuah tempat hiburan malam saat masih menjalani pemusatan latihan Timnas U-19.

Yudha dan Serdy kemudian kedapatan pulang ke hotel sekitar pukul 03.00 WIB dan telat menjalani latihan pagi sehingga Shin Tae-yong langsung mencoret nama keduanya dari skuad.

Fatalnya bagi Serdy Ephy Fano, pencoretan ini menjadi yang kedua kalinya. Pada Agustus lalu sebelum timnas berangkat ke Kroasia, ia didepak karena terlambat mengikuti sesi latihan pagi.

Setelah dicoret dan diberikan kesempatan kedua, Serdy malah mengkhianati kepercayaan tersebut dengan mengulang kesalahan yang sama.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x