Penjelasan Lengkap Polda Metro Jaya Peran 5 Pelaku Pembubaran Diskusi di Kemang

Tayang: 30 September 2024, 10:00 WIB
Penulis: Zair Mahesa
Editor: Tim Desk Jabar
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy saat jumpa pers kasus pembubaran diskusi pada sebuah hotel di Jakarta, Minggu 29 September 2024.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy saat jumpa pers kasus pembubaran diskusi pada sebuah hotel di Jakarta, Minggu 29 September 2024. /ANTARA/Dokumentasi Pribadi./

DESKJABAR - Polda Metro Jaya menangkap dan mengungkap peran lima orang yang terindikasi sebagai pelaku pembubaran paksa diskusi  serta perusakan di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan yang terjadi pada hari Sabtu 28 September 2024 lalu.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy di Jakarta, mengatakan kelima orang yang ditangkap itu adalah FEK, GW, JJ, LW dan MDM.

"Pria berinisial FEK berperan sebagai koordinator lapangan aksi, kemudian GW ini orang yang masuk ke dalam ruangan seminar melakukan aksi perusakan," ujar Djati Wiyoto.

Kemudian pelaku JJ, lanjut dia, berperan masuk ke dalam untuk membubarkan sampai melakukan perusakan dengan mencabut baliho-baliho yang ada di dalam. Dua lainnya yazkni LW dan MDM juga melakukan perusakan dan membubarkan acara yang ada di dalam gedung.

"Lima orang ini sudah kami tangkap dan kami akan mencari pelaku lain yang terlibat aksi perusakan, penganiayaan ini," kata Djati Wiyoto.

Baca Juga: Diskusi Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan, Jusuf Kalla Sentil Nadiem Makarim Jarang Ngantor & ke Daerah

Dia menjelaskan, Polda Metro Jaya akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini. Polda Metro Jaya akan melakukan skrining dan pendalaman terhadap para pelaku.

"Siapa yang menggerakkan, apa motifnya dan apa tujuannya," katanya seraya menegaskan, Polda Metro Jaya tidak mentolerir segala bentuk premanisme dan anarkisme.

Selain itu, pihaknya juga melakukan investigasi secara internal terhadap para petugas Polri yang bertugas mengamankan pada saat aksi unjuk rasa berlangsung. Apakah ada pelanggaran prosedur standar operasi (SOP) atau tidak.

"Kami akan lakukan investigasi secara internal jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kita pada saat kegiatan pengamanan kemarin," kata dia.

Siap dikritik

Lebh lanjut Djati Wiyoto mengatakan, pihaknya siap menerima kritik atas kekurangan dan kelemahan pada petugas yang melaksanakan tugas sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan tugas.

"Kami mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dan mengamankan kota Jakarta ini," kata dia.

Menurut dia, pada Sabtu 28 September 2024 terjadi aksi unjuk rasa di depan Hotel Grand Menteng Jakarta Selatan dari komunitas Forum Cinta Tanah Air sekitar 30 orang.

Baca Juga: Rugikan Perekonomian Rp308 Triliun, Aturan Kemasan Rokok Polos Jadi Ancaman dan Beban Tambahan Prabowo GIbran

Mereka melakukan aksi menuntut untuk membubarkan kegiatan diskusi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Diaspora dengan alasan tidak ada izin, memecah belah persatuan dan kesatuan dan sebagainya.

Ia mengatakan petugas kepolisian dari Polsek Mampang melakukan kegiatan pengamanan dan sempat terjadi aksi saling dorong antara peserta aksi yang ingin masuk ke hotel untuk membubarkan diskusi di hotel tersebut

"Jadi, sempat ada aksi saling dorong dan kami mencoba melakukan mediasi agar kegiatan seminar dipercepat sehingga petugas focus mengawal aksi unjuk rasa," kata dia

Lalu tiba-tiba, dari belakang gedung hotel sekitar 10 hingga 15 orang, merangsek masuk dari pintu belakang menuju ruang diskusi.

Baca Juga: Lolos ke Piala Asia U 20 2025 di China, Indra Sjafri : Indonesia Akan Tambah 3 Pemain Naturalisasi

Sempat dicegah

Ia mengatakan pada saat itu anggota masih terfokus di depan hotel melaksanakan kegiatan pengamanan aksi unjuk rasa dan tiba-tiba sekitar 10 hingga 15 orang langsung masuk merangsek ke dalam gedung.

Menurut dia, sempat dilakukan upaya pencegahan oleh tenaga pengamanan hotel sehingga terjadi aksi pemukulan kekerasan.

Namun karena petugas tidak seimbang membuat massa berhasil masuk ke dalam melakukan perusakan pencabutan baliho yang ada di dalam.

Setelah kejadian itu, petugas di depan, baru menuju ke gedung belakang yang jaraknya sekitar 100 meter.

"Pada saat itu baru selesai kegiatan massa itu yang melakukan pencabutan dan perusakan dan pembubaran itu keluar. Itu kronologi kejadiannya," kata dia.***

Sumber: Antara


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub