BANDUNG.- Komunitas Barudak Bandung Campuran (Bacank) MC mengadakan peringatan ulang tahun ke-6 di pelataran Pullman Bandung, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (28/9/2024). Peringatan ulang tahun Bacank MC itu bersamaan dengan serah terima jabatan ketua, dari Fery Keju kepada Eliandi Sumar Dasuki.
Ketua Periode 2022-2024, Fery Keju menyampaikan, pembentukan Bacank MC Bandung terjadi pada enam tahun lalu. Anggotanya merupakan teman masa kecil yang kembali bertemu dengan kesamaan hobi di otomotif, dalam hal itu sepeda motor.
"Bacank MC, akronim dari Barudak Bandung Campuran. Kami memberikan nama yang ringan, seperti Bacank. Kami mementingkan keeratan dalam persahabatan, bukan sebatas nama," ucap Fery pada sela-sela peringatan HUT ke-6 Bacank MC.
Bacank MC, ucap Fery, tak terpaku pada satu jenis sepeda motor. Pemilik jenis motor apa pun - kapasitas mesin dengan cc kecil sampai besar- kumpul di komunitas itu.
"Kami sudah touring ke mana-mana. Ada rekan rekan yang sudah keliling indonesia. Bahkan, ada yang sampai ke Brunei Darussalam, Malaysia," kata Fery memaparkan.
Perihal touring, ucap dia, tidak diikuti semua anggota. Biasanya, ada kelompok kecil yang melakukan kegiatan ini.
"Pasalnya, ada teman-teman yang tak bisa pergi jauh karena kesibukan. Pada sisi lain, ada teman-teman yang bisa keliling hingga ke tiga negara dalam 25 hari, ke Kalimantan melalui Brunei Darussalam dan Malaysia dengan menggunakan sepeda motor Xmax. Ada juga yang sudah ke Timor Leste, kilometer 0 Aceh. Pulau yang belum dijelajahi Bacank, di antaranya Papua," tutur Fery.
Fery mengatakan, kegiatan Bacank tak sekadar touring. Kegiatan sosial pun kerap dilakukan secara rutin, seperti memberikan santunan pada anak yatim piatu, serta membangun masjid di Garut.
"Kami sudah membangun Masjid Al Firdaus dari nol sampal berdiri, juga ikut menbantu membangun tugu kilometer 0 di Batukaras, membantu Pemkab Pengandaran," ucap dia.
Fery meyampaikan, Bacank memiliki semboyan Never Too Old yang juga dijadikan tema peringatan ulang tahun ke-6. Never too old atau menolak tua itu bermakna, usia boleh masuk masa tua, tapi semangat tetap muda.
"Kami sudah masuk masa-masa tua. Namun, dengan semangat pada diri, kami ingin berkumpul bersama semaksimal mungkin sampai fisik tidak bisa mengikuti keinginan lagi," tutur dia.
Pendiri Bacank, Torry Boediman mengatakan, komunitas itu merupakan sarana berkumpulnya teman masa kecil yang bertemu kembali. Bacank berisikan orang Bandung asli. Anggotanya, bekerja terpencar di sejumlah daerah, tapi bersatu dalam satu komunitas sepeda motor.
"Kendati pekerjaan maupun profesi beda beda, mengingat sudah bersama semenjak kecil, perbedaan itu membuat kami makin kuat," ucap dia.
Sementara itu, Sesepuh Bacank MC Bandung, Roely Panggabean berharap, dengan dinakhodai ketua baru, hal-hal yang sudah dijalankan Bacank selama ini bisa ditingkatkan. Selain touring, membina persaudaraan merupakan hal yang utama dilakukan dalam keluarga Bacank.
Menurut dia, membangun persaudaraan bukan hal mudah. Untuk membentuk ikatan persaudaraan, perlu mengetahui sifat, kelakuan, dan hal lainnya antaranggota. Perlu juga saling menerima kelebihan dan kekurangan di antara anggota.
"Pada HUT ke-6, mudah-mudahan Bacank lebih eksis. Selain menyalurkan hobi, yang paling penting ada charity, bantuan sosial. Itu yang bisa kita (Bacank MC) lakukan, tidak hanya berguna bagi kita (anggota), tapi juga bagi masyarakat lainnya," ujar Roely.
Roely pun berharap pada ketua baru untuk bisa membawa Bacank menjadi organisasi atau komunitas yang tertib dalam berlalu lintas, santun di jalanan, dan never too old sebagaimana tema peringatan ulang tahun ke-6.
"Usia anggota Bacank tidak ada yang muda, rata-rara di atas 50 tahun. Dengan slogan Never Too Old, tentu menyemangati untuk berjiwa muda. Meskipun usia bertambah, semangat tetap muda," tutur dia.
Ketua Bacank Periode 2024-2026, Eliandi Sumar Dasuki mengatakan, tidak ada program yang muluk-muluk di bawah kepemimpinanya. Program pertama dan utama, sesama anggota Bacank tetap guyub.
"Penting juga untuk memberikan sumbangsih nyata pada masyarakat. Contoh, kami sudah membangun masjid, membuat tugu gede, Batukaras, sudah pula menanam pohon di Pangandaran. Sudah banyak sekali, belum nanti santunan anak yatim. Itu hal yang rutin yang kami lakukan," tutur dia.
Ke depan, kata Eliandi, pihaknya akan tetap menjaga silahturahmi antaranggota. Selain touring, akan ada kegiatan yang lebih variatif. "Hal yang pasti, kami berkumpul, lebih rutin lagi, di Bandung, Jakarta dan kota atau tempat lainnya," ucap Eliandi.
Di kepemimpinannya, Eliandi tidak memiliki target khusus ihwal penambahan jumlah anggota, dan tidak membuka pendaftaran untuk keanggotaan. Kendati demikian, Bacank tetap membuka diri.
Baca Juga: Pengamat Politik Ungkap Kekurangan dan Kelebihan Empat Calon Wali Kota Bandung
Ulang tahun Bacank sebenarnya jatuh pada Juli lalu, namun peringatannya digelar September, bersamaan dengan bulan lahirnya Kota Bandung. Berkenaan akan hal itu, komunitas Bacank akan terus mendukung Kota Bandung agar tetap aman dan nyaman.
"Kami terus mendukung Kota Bandung. Anggota kami juga ada di pemerintahan, swasta dan sektor lainnya. Kami ingin Kota Bandung yang tertib, aman, tenteram dan nyaman," ucap dia.***