DESKJABAR - Manajemen Persib Bandung menggelar konfrensi pers terkait adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan pemain dan official usai pertandingan laga Persib vs Porto FC di stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung pada Kamis, 19 September 2024.
Terkait adanya dugaan penganiayaan terhadap suporter (Bobotoh) yang dilakukan oleh pemain dan official mengundang reaksi para Bobotoh, dan melakukan aksi unjuk rasa di markas Persib Bandung, Jl Sulanjana kota Bandung beberapa waktu lalu.
Dalam aksinya para Bobotoh menuntut dan mendesak menejemen Persib, untuk memberikan klarifikasi atas insiden yang terjadi di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, usai laga Persib melawan Porto FC.
Dari hasil investigasi yang dilakukan manajemen Persib Bandung selama delapan hari terkait adanya dugaan kekerasan yang dilakukan pemain dan official Persib Bandung, diperoleh keterangan, dikutip dari Instagram @pikiranrakyat sebagai berikut ;
1. Rico Abdullah Muttaqin mengakui melontarkan kekecewaan kepada pemain Persib, dari tribun VIP dengan meneriakan kata - kata makian kepada pemain yang sedang berjalan menuju tunnel.
2. Adi Pratama mengakui meminta steward untuk mengangkat atau menenangkan Rico Abdullah Muttaqin di tribun VIP karena mengkhawatirkan umpatan dengan kata - kata kasar itu bisa memicu kegaduhan dan kericuhan serta mengganggu pemain.
3. Pengakuan Rico Abdullah Muttaqin di cekik dan ditarik secara paksa oleh Henhen Herdiana di tunnel tidak pernah terjadi. Henhen Herdiana justru merangkul Rico Abdullah Muttaqin tanpa tindakan pemukulan, dan mencoba memberikan rasa aman kepadanya. Henhen juga tidak melontarkan kata - kata kepada Rico Abdullah Muttaqin.