DESKJABAR - Guru Besar IPB University, Prof Hajrial Aswidinnoor, dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University yang berlangsung secara daring mengungkapkan varietas Padi Tipe Baru (PTB) belum lama ini.
Menurut dia ada Tiga belas varietas unggul Padi Tipe Baru (PTB) yang dapat meningkatkan produktivitas padi nasional, dengan cara menghidupkan kembali program nasional bimbingan masyarakat.
"Prof Hajrial mengaku optimis Varietas Padi Tipe Baru (PTB) dapat meningkatkan produktivitas padi nasional, dengan menghidupkan kembali program nasional bimbingan masyarakat, khususnya petani,"ujarnya.
Lalu Prof Hajrial juga mengungkapkan bahwa program nasional bimbingan bagi petani dalam mengadopsi varietas PTB ini diharapkan dapat mengulang peningkatan produktivitas dan produksi padi nasional.
Seperti halnya kata dia yang terjadi saat penyebaran padi varietas Revolusi Hijau (RH) menggantikan padi lokal. Keberhasilan tersebut didukung oleh program Bimbingan Massal (Bimas) melalui panca usaha tani.
“Penggunaan pupuk yang dikurangi dari dosis umum yang digunakan, pengelolaan air ke arah penghematan pada lahan irigasi teknis disertai teknologi pengendalian gulma, dan promosi penggunaan di wilayah tadah hujan serta wilayah rentan kekurangan air adalah teknik budi daya PTB yang perlu disosialisasikan,“ tuturnya.
Diketahui, Prof Hajrial Aswidinnoor merupakan inovator 13 varietas Padi Tipe Baru (PTB) dari Fakultas Pertanian IPB University.
Inovasi 13 varietas unggul PTB
Terkait varietas unggul padi tipe baru, Prof Hajrial menjelaskan bahwa timnya telah menghasilkan inovasi 13 varietas unggul PTB, baik untuk sawah irigasi, lahan darat (gogo), maupun lahan rawa pasang surut.
Ketiga belas varietas-varietas tersebut, IPB 3S menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi dibanding varietas Revolusi Hijau (RH) ketika dibudi daya sesuai anjuran.
Baca Juga: Polres Sukabumi Kota Amankan 13 Orang Diduga Pelaku Pengrusakan Rumah di Jl Odeon, Polisi Ungkap Motifnya
“Inovasi PTB IPB diharapkan meningkatkan produktivitas padi nasional, mengurangi penggunaan pupuk dan air irigasi, serta menekan biaya. Selain itu, inovasi ini dapat mengurangi emisi gas metana, menekan kehilangan hasil panen, dan meningkatkan kandungan mineral Fe dan Zn untuk membantu mengatasi anemia dan stunting,” ungkapnya.
“Agar potensi tersebut dapat terealisasi secara luas dan berdampak signifikan, tantangan berikutnya ialah harus ada upaya sungguh-sungguh untuk membuktikan dan merealisasikan potensi varietas-varietas PTB tersebut,”pungkasnya.***