Peringati Hari Lingkungan Hidup 2023, PLN UIP JBT Salurkan bantuan 10.000 Pohon ke Pantai Indah Kemangi Kendal

- 10 Juni 2023, 11:02 WIB
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) menyalurkan bantuan sebanyak 10.000 pohon ke Pantai Indah Kemangi serta dua desa lainnya di Kabupaten Kendal
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) menyalurkan bantuan sebanyak 10.000 pohon ke Pantai Indah Kemangi serta dua desa lainnya di Kabupaten Kendal /instagram

DESKJABAR - Memperingati Hari Lingkungan Hidup 2023, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) menyalurkan bantuan sebanyak 10.000 pohon ke Pantai Indah Kemangi serta dua desa lainnya di Kabupaten Kendal.

Bantuan ini menjadi bentuk tanggung jawab PLN terhadap kelestarian lingkungan hidup sekaligus juga menjadi salah satu bagian Program Korporat Relawan Pegawai Konservasi Sungai / Laut Tahun 2023 yang dilaksanakan secara serempak di Bulan Juni 2023.

Djarot Hutabri EBS, General Manager PLN UIP JBT dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan konservasi pantai termasuk ke dalam agenda pembangunan yang telah disepakati dalam Sidang Umum PBB yaitu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) no. 8, 14 dan 15 yakni Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Layak, Ekosistem Lautan dan Ekosistem Daratan.

Baca Juga: Komisaris Utama Mundur dari Perusahaan, Rickie Ferdinansyah Dicoret dari PT Fondasi Bangunan, Ini Penyebabnya

“Kita akan lakukan program penanaman 10.000 pohon cemara laut serta mangrove di Pantai Indah Kemangi, Desa Jungsemi serta beberapa titik lainnya juga diantaranya di Desa Karangmalang dan Desa Kangkung,” ungkap Djarot.

Mewakili Bupati Kendal, Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal, Sugiono turut menghadiri acara konservasi sekaligus bersih-bersih pantai tersebut. Windu menjelaskan kegiatan ini akan memberikan dampak pada kelestarian dan keberlangsungan Pantai Indah Kemangi sebagai kawasan pesisir dan ekowisata mangrove.

“Melalui Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, saya menyerukan semua stakeholders, untuk bersama- sama menemukan dan memperjuangkan solusi untuk polusi plastik ini,” kata Sugiono.

Tercatat dari hasil penelitian yang telah dilakukan Universitas Diponegoro Semarang bahwa total perubahan garis pantai di Kabupaten Kendal tahun 2014-2019 mengalami akresi sebesar 22,68 Ha dan mengalami abrasi seluas 6,28 ha sehingga disimpulkan proses akresi pantai lebih dominan seluas 16,40 Ha. Selain faktor alam, kondisi tersebut juga disebakan oleh berkurangnya tutup lahan mangrove di pesisir pantai Kendal.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x