Salsabila Syaira Serukan Perlawanan terhadap Buzzer, 'Tak Haram Praktisi Politik Perempuan Kenal dengan Elit'

- 30 Mei 2023, 06:43 WIB
Salsabila merasa difitnah dan menjelaskan bahwa tidak haram bagi praktisi politik perempuan untuk kenal dengan elit elit di negeri ini
Salsabila merasa difitnah dan menjelaskan bahwa tidak haram bagi praktisi politik perempuan untuk kenal dengan elit elit di negeri ini /instagram

DESKJABAR - Presenter Salsabila Syaira menyampaikan pesan menohok terkait fitnah terhadap dirinya yang disebut selingkuh dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. Ia bahkan menyatakan perlawanannya kepada buzzer-buzzer penyebar fitnah.

Salsabila menyayangkan tidak adanya klarifikasi dari akun @dimdim0783 alias Rakyat Jelata sebagai pihak yang pertama kali menghembuskan isu perselingkuhan tersebut. Padahal, ia memastikan informasi tersebut adalah rekayasa berbasis fitnah dan kebohongan.

"Sudah banyak akun media sosial yang menyebarkan informasi sesat yang dibuat, tapi hingga kini belum ada tindakan korektif ataupun perbaikan, bahkan respons pun belum ada," ujar Salsabila dikutip dari tayangan live Instagram pribadinya @syairsalsa, seperti dikutip DeskJabar pada Selasa 30 Mei 2023.

Baca Juga: CAPAIAN Sub PIN Polio Putaran Kedua di Sumedang 101,5 Persen, Duduki Posisi Kedua di Tingkat Jawa Barat

Pada live Instagram yang ia namakan 'Manifesto Perlawanan terhadap Buzzer', Salsabila mengajak semua pihak berani melawan buzzer-buzzer penyebar berita bohong dan fitnah. Mereka hanyalah kelompok yang ingin membuat gaduh bahkan perpecahan.

"Saya menyampaikan perlawanan terhadap buzzer tersebut, akun Rakyat Jelata yang telah menyebarkan fitnah terhadap saya dan mencoba menghancurkan hidup saya hanya karena saya punya konsentrasi dan dekat dengan ekologi politik," tegasnya.

Sebagai perempuan yang lama berkecimpung di dunia politik, Salsabila menyayangkan kedekatannya dengan sejumlah politisi Tanah Air justru dimanfaatkan untuk menyebar fitnah. Padahal menurutnya, semua profesi sangat membutuhkan peran perempuan, termasuk di politik.

"Apakah perempuan haram berdiskusi, berkomunikasi, berinteraksi dan masuk dalam ekologi politik? Saya nyatakan tidak. Kita butuh perempuan dalam semua profesi terutama dalam politik Indonesia yang sampai saat ini belum ramah terhadap perempuan," tuturnya.

Baca Juga: Info Jadwal dan lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini 30 Mei 2023, Cek Pula Biaya dan Persyaratan

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x