Diantara tempat bahan baku maupun produksi pupuk adalah Rusia dan Ukraina yang sedang berperang. Sebab itu, Kementan, mendorong para petani menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif.
Menurut Syahrul Yasin Limpo, gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya. Melainkan, boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang.
Dia berharap melalui Genta Organik, kebutuhan pangan tetap terjaga dan berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, penghasil devisa negara, sumber pendapatan utama rumah tangga petani, dan penyedia lapangan kerja.
Baca Juga: Disparbud Wonosobo Kembangkan Obyek Wisata 5 Dieng Baru untuk Promosi Wisata
Pada kesempan yang sama, Mentan juga menyampaikan bahwa keterlibatkan Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin di sektor pertanian akan menjadi energi baru dalam mengakselerasi pertanian yang lebih baik.
"Saya menaruh sekali harapan bahwa inilah implementasi dari kerja sama TNI Kementan secara nasional yang secara konkret langkahnya diambil oleh Bapak Pangdam XIV Hasanuddin," kata Mentan Syahrul.
Mayor Jenderal atau Mayjen TNI, Totok Imam Santoso mengapresiasi Kementan yang telah yang telah memberikan peluang kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai pelaku di sektor pertanian.
"Beliau pada hari ini memberikan sautu kemudahan-kemudahan dan kerja sama dengan kita, yang tadinya Babinsa hanya pendamping sekarang jadi pelaku. Saya terima kasih," kata dia.
Dia mengatakan, TNI-AD akan all out membantu mewujudkan ketahanan pangan yang selama ini sedang digencar pemerintah pusat dalam hal ini Kementan.