Network
DESKJABAR - Setiap 28 Januari, Dunia merayakan Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional. Bahkan disebut juga sebagai International Reducing CO2 Emissions Day.
Bahkan Kementerian Perindustrian RI bekerjasama dengan sejumlah negara donor di bawah koordinasi United Nations Development Program, pada hari Selasa 23 November 2010, secara resmi meluncurkan Program Implementasi Konservasi Energi dan Pengurangan Emisi CO2 di Sektor Industri.
Peringatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan berbahaya emisi CO2 atau karbon dioksida yang sudah kita timbulkan.
Baca Juga: Luis Milla, Pelatih Persib Badung yang Mampu Mengantarkan Tim ke Puncak Klasemen BRI Liga 1
Dimana Hari Pengurangan emisi CO2 sebagai pengingat dan motivator bagi setiap orang untuk memanfaatkan sumber daya yang telah diberikan kepada kita dengan lebih baik.
Tentunya kesadaran akan perlunya mengurangi emisi gas rumah kaca atau CO2 telah menjadi perhatian para ilmuwan selama lebih dari 100 tahun.
CO2 Menyebabkan Pemanasan Global
Pada tahun 1896, seorang ilmuwan dari Swedia, Svante Arrhenius, pertama kali meramalkan bahwa perubahan kadar karbon dioksida di atmosfer berpotensi mengubah suhu permukaan bumi dengan efek rumah kaca.
Bahkan epek rumah kaca menyebabkan suhu di bumi menjadi panas serta dapat melelehkan es yang ada di kutub serta dapat menaikan air laut yang ada di Dunia.
Dimna Global Warming disebabkan oleh meningkatnya emisi CO2, bahkan dengan meningkatnya emisi CO2 berakibat dengan banyaknya perubahan iklim.
