DESAKJABAR - Pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat yang ditemukan bagasi mobil mewah terus bergulir dan masuk babak baru.
Tim penyidik dari Kepolisian terus berupaya mengungkap dalang yang memainkan peran sekaligus eksekutor pembunuh ibu dan anak di Subang.
Diperlukan waktu lama dalam pengungkapannya karena konon akibat rusakna keaslian TKP (tempat kejadian perkara). Mulai dari benda bergerak seperti orang dan benda mati seperti puntung rokok dan baju.
Percikan darah yang menempel di baju dan di benda lain sulit dideteksi tes DNA-nya. Bahkan sidik jari yang menempel di puntung rokok atau benda yang disentuhnya, diperlukan waktu cukup panjang.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU 2021: Tersangka Sudah Diketahui Kenapa Belum Diumumkan?Alasannya MENGEJUTKAN
Baca Juga: RM Selebgram Garut Sering Diancam, Inilah Motif Pelaku Penyebar Video Syur Garut di Instagram
Dalam unggahan YouTube Anjas di Tahiland: "Kematian bukanlah akhir. Kematian meninggalkan ceritera terakhir di dunia ini”, yang dikutip DeskJabar.com Selasa, 23 November 2021, Kombes DR.dr.Sumy Hastry Purwanty Spf mengungkapkan, sebetulnya puluhan bukti dan data di TKP telah dikantongi.
Menurut dr. Hastry --demikian panggilannya-- kalau proses identifikasi yang biasa seperti bencana massal itu bisa lebih cepat. "Tapi kalau menyangkut masalah ini (pembunuh ibu dan anak di Subang) tahapannya panjang dan butuh waktu panjang pula," tuturnya.
Jawaban dokter Hastry yang ahli forensik itu terkait pertanyaan yang dilontarkan Anjas Thailand. Hastry mengakui telah puluhan bukti yang didapat, sedikitnya ada 50.