DESKJABAR – Diantara orang Sunda, biasanya sering mendengar celotehan “jurig jarian” atau hantu tempat sampah. Dalam agama Islam dijelaskan bahwa hantu yang sebenarnya adalah jin setan, yang memang senang bersemayam pada tempat-tempat kotor.
Nah, soal cerita jurig jarian, dalam masyarakat Sunda di Provinsi Jawa Barat, juga sebenarnya memiliki peran moral. Masyarakat Sunda jangan terjebak hidup jorok atau banyak terdapat tempat kotor, termasuk tempat sampah berantakan.
Kehidupan masyarakat Sunda dengan agama Islam diketahui secara umum sangat melekat. Nah, dikaitkan cerita jurig jarian pun, juga memiliki korelasi dengan ajaran agama Islam atas pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: Sejarah Hantu Kuntilanak, Bukan Asli Indonesia ! Ada Sesuatu dan Tujuan Dibaliknya
Gambaran jurig jarian
Informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, melalui Instagram @dlh_jabar, menyebutkan, “jurig jarian” dipercaya oleh masyarakat Sunda sebagai penjaga tempat sampah.
Meskipun ceritanya seram, tapi di balik itu, kita bisa mengambil pesan moral dari cerita jurig jarian, yang penting banget : jaga kebersihan lingkungan kita !
Dijelaskan, bahwa dalam cerita jurig jarian, merupakan sosok hantu yang suka bergentayangan pada tempat-tempat kotor tidak terjamah.
Mitos beredar, mereka yang pernah bertemu jurig jarian, akan merasakan demam gatal-gatal parah, sampai kesurupan.
Baca Juga: Ustadz Muhammad Faizar Serukan Hentikan Mitos Hantu Pocong Karena Menghina Syariat Islam