Adat Nyangku Ciamis : Keris dan Pedang Pusaka Peninggalan Prabu Borosngora Dibersihkan

Tayang: 30 September 2024, 20:15 WIB
Penulis: Dindin Hidayat
Editor: Tim Desk Jabar
Prosesi adat Nyangku di Lapang Borosngora, Kecamatan Panjalu, Senin,30 September 2024
Prosesi adat Nyangku di Lapang Borosngora, Kecamatan Panjalu, Senin,30 September 2024 /ciamiskab.go.id/

DESKJABAR - Sejumlah benda-benda pusaka peninggalan Raja Panjalu, Prabu Sanghyang Borosngora atau Prabu Borosngora dibersihkan dalam acara ritual Adat Nyangku di Lapang Borosngora, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis Jawa Barat, Senin 30 September 2024.

Benda-benda pusaka peninggalan Prabu Borosngora yang dibersihkan diantaranya berbentuk pedang, keris, kujang, dan lainnya.

Untuk diketahui, upacara Adat Nyangku merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan setiap datangnya bulan Maulud. Dalam setiap upacara, sejumlah warga Panjalu dan Ciamis membawa pusaka tersebut yang ditutupi kain.

Baca Juga: Hadiri Upacara Adat Nyangku, Bupati Ciamis : Tradisi ini Harus Dipelihara

Proses upacara sendiri dimulai dengan arak-arakan benda pusaka tersebut menuju Alun-Alun Panjalu, di mana benda-benda bersejarah ini kemudian disucikan menggunakan air dari sembilan mata air yang dianggap keramat.

Usai itu, benda-benda pusaka tersebut kemudian disimpan kembali di Bumi Alit atau rumah penyimpanan benda pusaka.

Bagi masyarakat Panjalu dan Ciamis pada umumnya, upacara Adat Nyangku merupakan momen penting sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan tradisi budaya warisan leluhur.

Harus Dilestarikan

Hadir dalam kegiatan itu Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna, unsur Forkopimda Ciamis seperti Ketua DPRD Ciamis H. Nanang Permana, Dandim 0613/Ciamis Letkol Inf Afiid Cahyono, Kapolres Ciamis AKBP Akmal, para Kepala OPD terkait, budayawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan undangan lainnya.

Engkus Sutisna dalam sambutannya mengatakan bahwa Tatar Galuh Ciamis memiliki keanekaragaman budaya yang kaya, baik dalam bentuk Warisan Budaya Benda (WBB) maupun Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

"Tradisi Nyangku ini merupakan kebanggaan yang patut kita lestarikan dan kembangkan dalam segala aspek pembangunan, baik fisik maupun sumber daya manusia,"ujar Engkus.

Ia menambahkan bahwa Nyangku bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga merupakan wadah untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan karya dalam bentuk kesenian tradisional dan kontemporer.

Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna saat memberikan sambutan pada acara adat Nyangku di Lapang Borosngora, Kecamatan Panjalu, Senin,30 September 2024
Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna saat memberikan sambutan pada acara adat Nyangku di Lapang Borosngora, Kecamatan Panjalu, Senin,30 September 2024

"Kegiatan ini mencerminkan kearifan lokal serta kolaborasi antara tradisi dan inovasi yang ada di Kabupaten Ciamis,"tambahnya .

Melalui pelaksanaan upacara Nyangku, Engkus berharap agar generasi muda semakin menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya.

"Kita harus bersama-sama menjadikan tradisi ini sebagai bagian dari identitas kita dan mendorong pemajuan budaya sesuai dengan amanat undang-undang nomor 5 tahun 2017," tuturnya.

Sementara itu, pemangku adat Rd. Agus Gunawan Cakradinata, menjelaskan bahwa upacara Nyangku telah berlangsung sejak zaman Kerajaan Panjalu.

"Setiap tahun, masyarakat setempat dengan antusias menggelar upacara ini sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap pusaka yang telah menjadi bagian dari sejarah kami," jelasnya.

Adapun benda-benda pusaka yang disucikan dalam upacara ini diantarnya pedang Zulfikar, keris komando, kujang, serta benda pusaka lainnya. Upacara ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga terhadap budaya daerah sendiri sebagai bagian dari budaya nasional.

Dengan semangat pelestarian budaya yang kuat, upacara Nyangku diharapkan dapat terus menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Panjalu dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga warisan budaya.***

Sumber: ciamiskab.go.id, Berbagai Sumber


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub