MUI Garut, Santri dan Ulama Harus Jadi Garda Terdepan Menangani Covid-19

- 22 Oktober 2020, 21:07 WIB
KETUA MUI Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir.
KETUA MUI Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir. /Zair Mahessa/DeslJabar/

DESKJABAR -  Santri dan ulama harus menjadi garda terdepan, bagaimana menangani penyebaran virus Covid-19. Para santri dan ulama harus memiliki itikad dan keyakinan bahwa protokol kesehatan merupakan perintah Allah SWT dan Rasulullah, perintah agama dan wajib hukumnya.

Hal itu disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, KH. Sirojul Munir seusai menghadiri upacara Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Setda Kabupaten Garut. Jl. Pembangunan, Kamis, 22 Oktober 2020.

Dikatakan Sirojul Munir, Hari Santri Nasional tahun ini –di Garut-- sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini terjadi karena masa pandemi Covid-19 dalam pelaksanaanya harus menerapkan protokol kesehatan, dengan jumlah peserta dibatasi.

Baca Juga: Masih Ada Ego Sektoral Dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Baca Juga: Pelatih Timnas U-19, Shin Tae-yong Masih Membutuhkan Tambahan Pemain Keturunan

Namun, momentum peringatan Hari Santri Nasional ini tetap dilaksanakan dengan penuh khidmat serta penuh makna yang betul-betul dijiwai.

“Ada cerminan yang perlu di ikuti oleh bangsa kita ini. Bagaimana semangat jihad pada saat itu (masa kemerdekaan). Sehingga dengan Rahmat Allah SWT bisa menghadapi kaum penjajah yang datang ke Indonesia", katanya.

Jadi, jelas dia, bukan hanya lahiriah yang di perjuangkan oleh ulama dan santri akan tetapi kemerdekaan Indonesia juga tetap terjaga sehingga Belanda dan Jepang bisa hengkang dari bumi Pertiwi ini.

Menurut Ceng Munir begitu sapaanya, resolusi jihad seyogyanya menjadi cerminan dan tauladan, untuk membangun bangsa Indonesia supaya betul-betul menjadi bangsa yang beradab dan berkemajuan.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x