Network
DESKJABAR – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung kembali melaksanakan penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) dan bangunan liar di kawasan Terminal Leuwihpanjang, Kecamatan Bojongloa Kidul, pada Kamis (26/9/2024). Operasi ini bertujuan menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2011 serta memastikan terciptanya lingkungan yang tertib, indah, dan nyaman.
Baca Juga: Kemasan Rokok Polos Ancam Ekonomi: Penerimaan Negara Terancam Rp160 Triliun
Yayan Ruyandi, Kepala Bidang Ketentraman Umum dan Ketertiban Masyarakat Satpol PP Kota Bandung, menjelaskan bahwa penertiban dilakukan setelah pihaknya memberikan tiga kali peringatan kepada PKL yang melanggar. "Proses ini sudah sesuai SOP, dari kunjungan hingga peringatan. Kami akhirnya melakukan penertiban setelah mengamati kondisi di lapangan," kata Yayan.
Operasi penertiban ini melibatkan 250 personel gabungan, terdiri dari Satpol PP, aparat kewilayahan, Babinsa, Babinkamtibmas, serta beberapa OPD terkait seperti Disciptabintar, DPKP, Dinkes, Diskopukm, DLH, DSDABM, Dishub, dan Diskominfo. Ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif untuk menegakkan aturan dan menjaga ketertiban di Kota Bandung.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kawasan Terminal Leuwihpanjang yang biasanya ramai dengan aktivitas PKL terlihat sepi setelah penertiban. Satpol PP juga mengamankan peralatan jualan yang tertinggal di lokasi tersebut.
Yayan menegaskan bahwa penertiban ini tidak hanya sebatas menjalankan aturan, tetapi juga sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Bandung untuk menciptakan suasana kota yang lebih nyaman bagi warganya. "Kami ingin Bandung tetap tertib, nyaman, dan tidak kumuh. Ini bagian dari pelayanan untuk masyarakat," ungkap Yayan.
Selain di kawasan Terminal Leuwihpanjang, Satpol PP Kota Bandung juga telah merencanakan operasi serupa di Kecamatan Mandalajati dan Kecamatan Antapani pada 3 Oktober 2024. Penertiban ini diharapkan dapat terus menciptakan lingkungan yang lebih rapi dan teratur di seluruh wilayah Kota Bandung.***
