DESKJABAR - Sebanyak 1.133 mahasiswa dari 5 fakultas Universitas Galuh (Unigal) Ciamis Jawa Barat dilepas guna mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 40 desa yang tersebar di 4 kecamatan di wilayah Kabupaten Ciamis seperti Pamarican, Banjaranyar, Cimaragas dan Cijeungjing.
Upacara pelepasan ribuan mahasiswa Unigal tersebut dilakukan Staf Ahli Bidang Administrasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Ciamis mewakili Pj Bupati, Dase Fadlil Yusdy Mubarak di halaman Pendopo Ciamis, Selasa 24 September 2024.
Dalam kesempatan itu, Dase secara simbolis mengalungkan pita peserta KKN kepada 2 orang perwakilan mahasiswa kemudian saling bertukar cenderamata dengan pihak Unigal.
Baca Juga: 22 Desa di Ciamis jadi lokasi KKN Unigal, Pj Bupati berpesan Mahasiswa Harus Jadi Agent Of Changes
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat Pemkab Ciamis, jajaran pimpinan Unigal, serta tamu undangan lainnya.
Kegiatan KKN kerjasama dengan Pemkab Ciamis kali ini merupakan periode kedua tahun Akademik 2023/2024. Sebelumnya KKN periode pertama dilepas ditempat yang sama pada 30 Mei 2024 lalu dengan mengambil lokasi di 22 Desa yang tersebar di dua kecamatan.
Adapun tema yang diusung pada KKN kali ini adalah Peningkatan kapasitas Masyarakat Melalui Optimalisasi Sumberdaya Alam dan Penguatan Budaya Lokal.
Kegiatan KKN diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada para mahasiswa dan sedikit banyak bisa memberikan solusi dari berbagai persoalan yang ada di masyarakat dalam berbagai sektor.
Kolaborasi Pentahelix
Dase Fadlil dalam amanatnya mengharapkan kegiatan KKN dapat memberikan pengalaman kepada para mahasiswa dan sedikit banyak bisa memberikan solusi dari berbagai persoalan yang ada di masyarakat dalam berbagai sektor.
Selain itu para mahasiswa juga diharapkan mampu mengidentifikasi sekaligus memecahkan permasalahan yang tumbuh di masyarakat.
"Indentifikasi dan pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan kolaborasi pentahelix. Di bawah bimbingan dosen lapangan, guna terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan dan menjadi bahan masukan untuk masyarakat," tutur Dase.
Lebih lanjut Dase mengatakan, bahwa tantangan terbesar adalah dalam mengelola potensi secara optimal untuk kesejahteraan rakyat.
"Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan memberikan sumbangsih pemikiran dan solusi untuk dapat membantu masyarakat atas permasalahan yang ada dan serta dapat meningkatkan berbagai potensi dengan baik dalam berbagai sektor," imbuhnya.
"Banyak potensi yang dapat digali di masyarakat baik dari sektor ekonomi ataupun sosial budaya," tuturnya.***