UPDATE Kasus Subang, Dokter Hastry Koreksi Otopsi Ulang Jenasah Tuti dan Amel Terkait Waktu Kematian

- 24 Mei 2023, 11:12 WIB
Dokter Hastry saat diwawancarai pemerhati Kasus Subang, Anjas Asmara. Dokter Hastry mengoreksi soal hsil Otopsi ulang terkait waktu kematian korban.
Dokter Hastry saat diwawancarai pemerhati Kasus Subang, Anjas Asmara. Dokter Hastry mengoreksi soal hsil Otopsi ulang terkait waktu kematian korban. /YouTube Anjas Asmara/

Setelah lebam mayat akan terjadi kaku jenasah setelah waktu 4 jam, dan setelah 8 jam akan terjadi pembusukan yang ditandai dengan bagian mata menonjol dan kulit mengekupas.

Pembusukan juga ditandai dengan munculnya belatung. Ukuran belatung juga akan ikut menentukan waktu kematian. Sebab, setiap 1 cm belatung menunjukkan satu hari waktu kematian jenasah. “Jarang sampai panjangnya 10 cm, karena jenasah keburu habil digerogoti dan belatungnya kemudian mati kalau jenasahnya habis,” paparnya.

Kalau untuk mengetahui  penyebab kematian, SOP-nya haurs periksa dulu seluruh tubuhnya. Dari kepala hingga ujung kaki.

“Kita bisa menemukan penyebab kematian setelah kita mengetahui cara dan mekanisme kematiannya. Yang membuat bahwa penyebanya karena memang kekerasan benda tajam, kekeraan benda tumpul, atau karena cekikak, jeratan atau pukulan,” ujarnya.

Menurutnya, hal-hal itulah Itu yang menyebabkan pendarahan hebat yang menyebabkan korban meti lemas.

Sedangkan pembuktian cara kematian adalah untuk mengetahui bagaimana korban bisa mati. Mungkin korban dibuat tidak berdaya seperti diracun, dibuat korban tidak memberikan perlawanan, dibuat seolah kematian wajar.

“Cara-cara tersebut untuk melihat apa yang membuat korban  mudah meninggal, yang seharusnya bisa tetolong,” paparnya. ***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas Asmara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x