Seingat DeskJabar, Bioskop Nusantara Theater ketika itu kelasnya adalah film-film baru, baik Hollywood Amerika, Hongkong, dan Indonesia. Suasana ruangan lebih representatif, dengan tempat duduk lebih nyaman, dan lebih leluasa untuk bergerak.
Lain halnya Bioskop Palaguna, film-film diputar kebanyakan film agak lama, terutama film Indonesia dangdut, horror, atau tema mesum dan film-film Bollywood India. Suasana ruangan lebih gelap, dan agak sesak untuk bergerak, namun banyak juga yang menikmati suasana demikian.
Bagi masyarakat pinggiran Bandung, misalnya Tanjungsari, Sumedang, juga mengingat masih remaja juga pernah ramai-ramai ke Palaguna Nusantara. Mereka menonton film Catatan Si Boy (1988-1991) di Bioskop Nusantara, lalu sepulangnya ramai menceritakan pengalaman kepada teman-temannya.
Baca Juga: Di Bandung, Pernah Ada Hantu Ditangkap Polisi, Sejarah Unik Kota Ini
Nah, soal pernah banyak PSK menjadikan bioskop tempat praktek, adalah sekitar tahun 1995 sampai tahun 2010-an atau menjelang akhir riwayatnya. Ketika itu, tidak sedikit wanita PSK yang masih berkeliaran di Alun-alun Bandung, menyasar konsumen sampai ke areal bioskop.
Biasanya, sejumlah wanita PSK di sekitar alun-alun sudah dikenali dari tampilannya. Diantara mereka tidak sedikit yang juga “jualan” sampai ke areal bioskop di Palaguna Nusantara, biasanya menunggu konsumen pria di sekitar dekat tangga eskalator lantai bioskop.
Setelah deal, wanita PSK itu menemani sang pria masuk ke dalam bioskop. Mungkin kita akan berpikiran, teknik apa digunakan sang PSK kepada konsumen prianya di dalam kegelapan bioskop ? Tampaknya hanya mereka sendiri yang mengetahuinya.
Baca Juga: Bandung Pernah Jadi Perintis Mobil Ramah Lingkungan, Pakai Gas Tinja
Namun, melihat situasi tersebut, sebenarnya banyak juga personel bioskop yang risih dengan mengenali sejumlah wanita PSK berkeliaran. Segera saja ia mengusir ketika ada wanita PSK yang akan masuk bioskop untuk menemani salah seorang penonton pria.