TOL Getaci, Inilah Daftar Kisaran Harga Lahan di Seksi 1, Berapakah Perkiraan Nilai Lahan di Seksi 2?

- 23 Mei 2023, 07:52 WIB
Inilah kisaran harga lahan di Seksi 1 Tol Getaci yang akan menjadi dasar pembayaran UGR. Berapakah kisaran harga lahan di Seksi 2?
Inilah kisaran harga lahan di Seksi 1 Tol Getaci yang akan menjadi dasar pembayaran UGR. Berapakah kisaran harga lahan di Seksi 2? /Menpar RB/

DESKJABAR – Dalam pekan ini ada 2 desa di wilayah Kabupaten Bandung yang melaksanakan musyawarah UGR untuk proyek pembangunan Tol Getaci. Dari musyawarah inilah yang menjadi dasar untuk pembayaran UGR. Dari musyawarah itu pula akan diketahui nantinya perkiraan atau kisaran harga atau nilai lahan di Seksi 2.

Sebab dalam penetapan harga atau nilai nominal sebuah lahan akan ditentukan banyak faktor, tidak hanya lokasi, tetapi juga kontur serta harga pasaran di lokasi tersebut. Dari faktor-faktor inilah kemudian dibahas dalam musyawarah UGR.

Baca Juga: SIAP-SIAP Seksi 2 Tol Getaci, Pembebasan Lahan Dikebut, 3 Desa Segera Terima UGR dan 2 Desa Musyawarah UGR

Pada pekan ini 2 desa yang melaksanakan musyawarah UGR proyek Tol Getaci yakni Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung dan Desa Mandalawangi, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Itu artinya mereka selanjutnya akan memasuki tahapan pembayaran UGR.

Dari hasil musyawarah UGR yang berlangsung di Desa Panyadap yang berlangsung Senin 22 Mei 2023, harga lahan yang telah disepakati di antara warga dengan tim Appraisal penyedian tanah untuk proyek Tol Getaci, memang bukanlah harga nominal tertinggi.

Namun dari beberapa kegiatan musyawarah UGR yang telah berlangsung di sebagian desa di Kabupaten Garut, maka ini juga bisa menjadi perkiraan harga lahan yang akan disepakati dalam pembayaran UGR di Seksi 2 di ruas Garut utara hingga Tasikmalaya.

Daftar Kisaran Harga Lahan di Seksi 1

Untuk pembangunan Tol Getaci Seksi 1 Gedebage – Garut utara, kebutuhan lahan mencapai 678,79 hektare. Kebutuhan sebesar itu meliputi Kota Bandung seluas28,10 Ha, Kabupaten Bandung 392,68 Ha, dan Kabupaten Garut 258,01 Ha.

Di Seksi 1 tercatat ada 8 desa yang telah menerima oembayaran uang ganti rugi atau UGR, serta sejumlah desa sudah melaksanakan musyawarah UGR.

Dari proses pembayaran UGR dan musyawarah UGR inilah diperoleh kisaran harga lahan yang telah disepakati yang menjadi dasar untuk pembayaran UGR di Seksi 1.

Baca Juga: DAFTAR 23 Wakil Indonesia yang Turun di Badminton Malaysia Master 2023, Fajar Rian Tampil Hari Ini

Mengumpulkan dari data-data di kanal YouTube Nirwati Channel inilah perkiraan kisaran harga lahan untuk pembayaran UGR di proyek Tol Getaci di Seksi 1 :

1.Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung

Pelaksanaan musyawarah UGR di Desa Panyadap akan berlangsung hari ini, Senin 22 Mei 2023 di Kantor Desa Penyadap.

Dari pertemuan tersebut, telah disepakati harga lahan di Desa Panyadap untuk dasar pembayaran UGR proyek Tol Getaci rata-rata di kisaran harga Rp 490.000 hingga Rp 570.000 per meter untuk lahan persawahan.

Desa Penyadap merupakan satu dari 4 desa di Kecamatan Solokanjeruk, yang wilayahnya terdampak proyek Tol Getaci, dimana salah satu desa yakni Desa Padamukti sudah menerima pembayaran UGR.

Adapun ke-4 desa di Kecamatan Solokanjeruk tersebut adalah :

  • Desa Cibodas: 26 bidang lahan dengan luas 100.792 meter persegi
  • Desa Langensari : 43 bidang lahan dengan luas 104.204 meter persegi
  • Desa Padamukti : 206 bidang lahan dengan luas 414.220 meter persegi
  • Desa Panyadap : 56 bidang lahan dengan luas areal 174.047 meter persegi

2.Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Garut

Pembayaran UGR untuk pembebasan lahan proyek Tol Getaci di Desa Karangmulya sudah dilakukan pada tanggal 17 dan 18 April 2023, yang berlangsung di Madrasah Alhidayah, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

Menurut Kepala BPN Garut yang sekaligus selaku Ketua Pelaksana, M.Rahman, pembayaran UGr di desa ini untuk pembebasan lahan sebanyak sekitar 400 bidang. Pada pembayaran UGR tanggal 17 April sudah sebanyak 194 bidang dengan jumlah anggaran UGR yang telah dibayarkan mencapai Rp 91 miliar.

Baca Juga: KASUS Subang 2021, Akankah Terungkap Melalui Jin Qorin Korban, Seperti di Kematian Vina di Cirebon pada 2016?

Adapun kisaran harga lahan yang telah disepakati di Desa Karangmulya adalah Rp 430 ribu per meter persegi untuk lahan pasir/bukit. Sedangkan untuk bangunan rumah dihargai Rp 1,1 juta per meter. Untuk diketahui, lahan di desa ini yang terdampak proyek Tol Getaci didominasi kondisi lahan pasir/bukit.

3.Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles, Garut

Mengutip laman djkn.kemenkeu.go.id yang publish 13 Maret 2023 lalu, pembayaran UGR proyek Tol Getaci kepada warga di Desa Kandangmukti, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut di Hotel Santika, Cinapas, Garut,telah dibayarkan sebesar Rp 5.721.100.014 sebagai uang ganti rugi kepada 18 objek/bidang tanah.

Seperti diketahui, di Desa Kandangmukti luas lahan milik warga yang terkena proyek Tol Getaci seluas 3,08 haktare yang dibayarkan kepada 15 warga Desa Kandangmukti.

Adapun kisaran harga di desa ini yang telah disepakati adalah Rp 700 ribu hingga Rp 1,1 juta per meter untuk sawah. Sedangkan untuk bangunan Pos Yandu disepakati dengan nilai ganti rugi Rp 2,3 juta per meter.

4.Desa Leles, Kecamatan Leles, Garut

Sementara  itu, jumlah dana UGR yang telah digelontorkan pada pembayaran UGR Desa Leles, di antaranya sebesar Rp 5,7 miliar lebih untuk pembayaran UGR kepada sekitar 15 warga yang lahannya terkena proyek Tol Getaci.

Adapun informasi yang berkembang di Desa Kandangmukti dan Desa Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut harga lahan disepakati adalah Rp 630,000 per meter untuk lahan sawah, dan Rp 1,5 juta untuk tanah darat yang di atasnya ada bangunan rumah.

5.Desa Cigentur dan Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kab. Bandung

Desa Cigentur dan Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, menjadi 2 desa pertama yang menerima pembayaran UGR untuk pembebasan lahan proyek Tol Getaci. Pembayaran UGR sudah berlangsung pada akhir tahun 2022.

Menurut Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara), Qoswara, jumlah dana yang telah digelontorkan di Cigentur dan Karangtunggal total mencapai Rp 8,6 miliar.

Adapun kisaran harga lahan di dua desa ini menurut informasi berada di kisaran Rp 450.000 per meter untuk lahan persawahan.

6.Desa Tegal Sumedang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung

Pada musyawarah UGR yang berlangsung 27 Februari 2023, telah dicapai kesepakatan nilai UGR proyek Tol Getaci di Desa Tegal Sumedang antara Rp 1,4 hingga Rp 1,5 juta per meter untuk lahan persawahan. Nilai ini jauh lebih tinggi dibanding di Desa Cigentur dan Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung.

Nilai UGR yang dibayarkan kepada warga Desa Tegal Sumedang yang terdampak proyek jalan tol tersebut yakni Rp 1,4 hingga Rp 1,5 juta per meter, untuk lahan persawahan. Atau sebesar Rp 19,6 juta per tumbah/ubin.

Kisaran Harga Lahan di Seksi  2

Ada sejumlah faktor yang menjadi dasar dalam penetapan harga lahan untuk pembayaran UGR di proyek Tol Getaci.

Mengutip dari kanal YouTube Sarman Ki Demang berjudul “UANG GANTI RUGI TANAH UNTUK JALAN TOL BEDA LOKASI BEDA KELAS BEDA HARGA,” yang tayang pada 6 September 2022, memaparkan tenntang perkiraan harga lahan serta faktor-faktor yang mendasarinya.

Menurut Sarman Ki Demang, uang pergantian lahan setiap lokasi akan beda kelas dan beda harga. Penetapan nilai atau harga lahan akan ditentukan berdasarkan harga umum (pasaran), harga SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang), dan harga dari tim Appraisal untuk kemudian diambil kesimpulan.

Hasil kesimpulan ini kemudian dimusyawarahkan dengan warga yang lahannya terkena dampak proyek Tol Getaci, sebagai penetapan akhir.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Menimpa Z Seorang Siswi SMAN di Kota Tasikmalaya, Viral di Instagram, Mediasi Masih Suram

Sarman Ki Demang menambahkan, harga tanah juga akan berbeda-beda di setiap lokasi. Harga di Garut menurutnya harga pasarannya akan dibawah di wilayah Gedebage (Kota Bandung).

Menurut Sarman Ki Demang, harga tanah akan ditentukan jenis lokasinya, biasanya dikategorikan dalam 8 kelas.

Kelas 1 adalah tanah rata dan sudah dihuni atau perkampungan. Tanah kelas 1 termasuk yang paling mahal.

Kelas 2 berupa persawahan, kelas 3 bisa berupa rawa-rawa. Kemudian kelas 4 biasanya erengan bukit tetapi tidak terlalu terjal.

Kelas 5,6, kelas 7 mulai teras iring, dan kelas 8 biasanya kehutanan milik negara. Kelas 8 adalah kelas yang paling puncak di gunung denga kemiringan tanah 70-90 derajat.

“Biasanya untuk jalan tol tidak akan mencapai kelas 7 atau 8. Biasanya antara kelas 1 hingga kelas 5 paling pol kelas 6, biasanya di perbukitan,” paparnya.

Adapun perkiraan harga berdasarkan kelasnya adalah :

Kelas 1: harga pasaran (umum) di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 12 juta per meter, dan di SPPT harga tidak akan sampai sebesar itu.

Baca Juga: Harkitnas Ke-115 Ciamis, Bupati Herdiat Berpesan Tanamkan Jiwa Nasionalisme Sejak Dini

“Untuk harga kelas 1 kemungkinan hasil musawarah atau perbandingan maupun dari tim Appraisal kemungkinan Rp 75o ribu ke atas. Bisa juga di Rp 3 juta – Rp 4 juta, khususnya di daerah ekonomi,” papar Sarman Ki Demang.

Kelas 2: masih di kisaran yang sama tapi tidak mencapai puluhan juta. Bisa  di kisaran Rp 500 ribu sampai Rp 3 juta per meter.

Kelas 3 : diperkiraan Rp 250 ribu hingga Rp 2 jutaan

Kelas 4:  diperkirakan Rp 150- Rp 250 ribu ampai kurang dari Rp 2 juta.

Kelas 5 : tidak terlaiu jauh diperkirakan antara Rp 100 ribu sampai Rp 1,5 juta per meter.

“Kelas 6 juga demikian, biasanya sudah di hutan-hutan,  sudah tidak terlalu produktif, tapi juga tidak untuk tempat tinggal. Biasanya di daerah-daerah ini untuk tol Getaci sudah kelewatan,” ujarnya.

Selain berdasarkan perkiraan harga lahan berdasarkan lahan, kisaran harga lahan di proyek Tol Getaci Seksi 2 ruas Garut utara hingga Kabupaten Tasikmalaya, bisa melihat berdasarkan nilai nominal atau harga lahan yang telah disepakati di sejumlah desa di Kabupaten Garut yang mask ke dalam ruas Seksi 1.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Nirwati Channel YouTube Sarman Ki Demang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x