Hampir seluruh daerah di pusat kota ini menyerbu Masjid Agung untuk mengikuti kuliah subuh
Baca Juga: Gempa Terkini Cianjur, Sukabumi, Bogor, Rabu 29 Maret 2023 Barusan, BMKG Sebut Gempa Didarat 4.0 M
Baca Juga: AHY Bertemu Kaum Milenial Bandung, Bicara Soal Pentingnya SDM Menyongsong Indonesia Maju 2045
Tumpah ruah warga Tasik untuk datang “nyubuh” ke Masjid agung ingin mengikuti kuliah subuh. Ada yang berjalan kaki beramai-ramai, tak sedikit juga yang menggunakan sepeda sambil berboncengan.
Tak sedikit dari mereka yang menggunakan sepeda ini bareng bersama perempuan “gebetan”. Tak dapat dipungkiri kegiatan nyubuh ini bagi sebagian anak remaja digunakan untuk mengincar lawan jenis, karena setiap hari bertemu.
Benih-benih suka pun terjadilah di antara kaum adam terhadap lawan jenisnya
Karena tak sedikit bagi anak laki-laki yang datang ke acara kuliah subuh tapi hanya ikut shalat subuh berjamaah, setelah itu keluar Masjid untuk melanjutkan acara jalan-jalannya. Haduuh.
Yang paling membuat anak remaja putri ketakutan adalah kenakalan anak laki-laki yang sering menyalakan petasan tatkala mereka melihat ada rombongan perempuan beramai jalan kaki, Mereka menyalakan petasan yang kala itu masih terhitung bebas tidak seperti saat ini ada pelarangan.
Gelegar suara petasan yang tiba-tiba terdengar karuan membuat anak-anak perempuan kaget dan blingsatan melarikan diri sebisa mungkin.
Pemandangan teriakan anak remaja putri ini menjadi pemandangan yang khas kala itu di antara riuhnya teriakan anak perempuan yang ketakutan, anak laki-laki bersepeda dan yang lainnya yang sibuk mencari tempat untuk mengikuti tausiyah saat kuliah subuh.
Kegiatan Kuliah Subuh ini kemudian menjadi wajib sifatnya bagi siswa sekolah untuk mengikutinya.