Anjas mengatakan, ada sejumlah saksi yang diduga kuat mengetahui, seputar kejadian pembunuhan di Jalancagak Subang itu.
Tetapi, kata Anjas, adalah motif untuk menghabisi Tuti dan Amalia. Kemudian Anjas menyebut-nyebut saksi D, A, serta Y dan Y, apakah diantara mereka ada motif atau tidak.
Menurut Anjas, untuk kasus pembunuhan, tidak mungkin pelakunya atau dalangnya tidak punya motif. Semestinya, harus bisa menjadi petunjuk bagi Polda Jawa Barat.
Baca Juga: Pengungkapan Kasus Subang, Anjas : Tinggal Ada Kemauan Polda Jawa Barat, dan Ungkap Rekening Korban
Anjas mengatakan sudah hopeless alias pesimis kepada Polda Jawa Barat, padahal sudah dibantu oleh Mabes Polri, dll dalam mengungkap kasus Subang. Ini menjadikan kasus Subang dinilai unik, karena sampai kini belum ada tersangka.
Yang menjadi persoalan, kata Anjas, adalah banyak saksi yang kurang kuat motifnya. Ada kemungkinan, sejumlah saksi mengalami framing dari pihak lain, sehingga menimbulkan ketakutan Polda Jabar untuk menjadikan mereka tersangka.
“Ada yang bercerita, Polda Jabar takut salah membuat tersangka, lalu dituntut balik dengan uang suka-suka mereka. Itu yang aku dengar secara langsung,” terang Anjas Asmara, yang sebelumnya ngetop dengan nama Anjas di Thailand.
Baca Juga: Mencari Jejak Lapangan Terbang Tambakan Subang, Dekat Perkebunan Tambaksari PTPN VIII
Dikatakan pula, semula banyak pihak optimis dapat mengungkap kasus Subang, baik polisi sampai sejumlah orang yang membantu lewast supranatural.
Anjas mengatakan, memperoleh keluhan dari salah seorang polisi yang melakukan pengungkapan kasus Subang. Tetapi, berbagai upaya di lapangan sering diduga dimentahkan oleh atasannya, sehingga menjadi sia-sia.