SURAT Cinta Buat Kota Bandung, Masuk Kota Termacet di Asia Mengakibatkan Kerugian Ekonomi Cukup Besar

- 12 Februari 2023, 08:30 WIB
Kemacetan di Kota Bandung kian parah. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai Rp 4 triliun per tahun
Kemacetan di Kota Bandung kian parah. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai Rp 4 triliun per tahun /ARMIN ABDUL JABBAR/PR/

DESKJABAR – Kenyamanan kota Bandung terus menurun karena tingkat kemacetan lalu lintas di kota ini yang tidak ada habis-habisnya. Bahkan, saat ini tercatat ada 28 titik kemacetan yang sering terjadi yang perlu penanganan segera.

Pembangunan flyover yang terus digenjot juga tidak menjadi solusi permanen untuk mengurai kemacetan karena jumlah kendaraan yang mengaspal di Kota Bandung terus meningkat, sementara penambahan jalan sangat minim.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah mengemukakan bahwa berdasarkan data Bank Dunia pada 2019, kerugian ekonomi akibat kemacetan di lima kota metropolitan Indonesia, yaitu Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, dan Makassar mencapai Rp 12 triliun per tahun.

Baca Juga: TARGET Proyek Tol Cisumdawu Rampung Maret 2023, Inilah Kondisi Terakhir Pembangunan di Ruas Legok-Ujung Jaya

Belum lagi kualitas udara Kota Bandung yang terus mengalami penurunan akibat polusi udara yang diakibatkan lalu lintas di Kota Kembang ini, sementara keberadaan ruang terbuka hijau terus menerus mengalami penyusutan.

Kota Bandung yang dulu dikenal sebagai kota dengan udara sejuk, kini menjelma sebagai kota “hareudang” yang tidak nyaman lagi.

Kota Bandung Masuk dalam Kota Termacet di Asia

Pada Desember 2022, medsos viral tentang Surat Cinta untuk Kota Bandung. Si pembuat surat mengeluhkan tentang kemacetan di kota Bandung.

"Flyover bukan solusi untuk mengatasi kemacetan. Masalah utama Kota Bandung sejak dulu adalah tidak adanya transportasi umum yang memadai. TMB dan TMP masih amat sangat jauh dari kata ideal, dan angkot lebih sering menyebabkan kemacetan serta kurang aman dan nyaman," tulis surat cinta yang diunggah akun @SaveBandungCity.

"Karena tidak adanya transportasi umum maka banyak warga Bandung yang menggunakan kendaraan pribadi. Karena banyaknya kendaraan pribadi maka jalanan semakin macet,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x