Target konstruksi menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian diakui memang mundur dari rencana awal.
Namun begitu, senada dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pengadaan lahannya tetap berjalan. Lelang ulang sedang dalam proses dan konstruksi Tol Getaci akan dilaksanakan setelah ada investor yang memenangkan lelang ulang tersebut.
Dikatakan Hedy Rahadian, lelang ulang proyek Jalan Tol Getaci dilakukan karena gagal dalam proses penandatanganan perjanjian dukungan pembiayaan perbankan atau financial close.
Sebenarnya, pemenang lelang pengusahaan jalan Tol Getaci dengan nilai investasi Rp 56 triliun sudah ada dan telah ditetapkan pada Desember 2021 lalu yakni konsorsium PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).
Konsorsium itu terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Menjelang akan dimulainya target pembangunan konstruksi Tol Getaci, tiba-tiba PT Waskita Karya mundur dari konsisium sehingga Tol Getaci pun harus dilelang ulang.
2 desa telah terima ganti rugi, Wagub Jabar imbau jangan jual lahan ke calo
Sementara itu, di Kabupaten Bandung, sebanyak 2 desa di Kecamatan Paseh telah menemi uang ganti rugi Til Getaci karena daerahnya dilintasi proyek jalan Tol Getaci.
Kedua Desa yang sudah menerima uang ganti rugi Jalan Tol Getaci itu adalah Desa Cigentur dan Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Penyerahan uang ganti rugi dilakukan pada Senin, 26 Desember 2022 lalu.