Menikmati dan membayangkan suasana dahulu
Bagi orang yang sering nongkrong atau bersantai di tikungan Perkebunan Panglejar itu, biasanya mengetahui suasana dahulu dan sekarang di kawasan perkebunan dimaksud.
Dahulu sebelum tahun 2005, jalur tersebut masih banyak kendaraan dan angkutan umum seperti bis rute Bandung Jakarta.
Tetapi sejak jalan tol Purbaleunyi ada tahun 2005, jalanan Cikalong Wetan menjadi sepi karena kendaraan umumnya menggunakan jalan tol.
Baca Juga: Wisata Kopi di KBB, Tujuan Asyik di Bandung Barat, Bisa Roasting di Perkebunan
Jualan makanan dan tempat sholat
Suasana tempat nongkrong itu relatif tidak berubah sejak lama, begitu juga jenis dagangannya. Biasa, ada kios mie, makanan, rokok, mie baso, minuman, dsb.
Yang nongkrong di situ, menikmati sepinya suasana jalan raya Cikalong Wetan antara Bandung-Purwakarta ke arah Jakarta. Biasanya sambil ngopi atau minum teh, jajan baso, mie, dan sejenisnya.
Namun jangan tanya kalau pada tempat nongkrong di tikungan Perkebunan Panglejar berminat minum teh merek Walini sebagai ikon PTPN VIII selaku pengelola perkebunan itu.
Sebab, tidak dijual untuk dinimati di keseharian, sehingga yang dijual di tempat nongkrong itu adalah minuman teh buatan pabrik perusahaan lain yang kelas murah meriah.
Baca Juga: Bandung dan Sukabumi Kini Buruan Wisata Minum Teh Hijau Oleh Kalangan Muda
Ada “tenda keramat” di tikungan Perkebunan Panglejar
Pengalaman DeskJabar beberapa kali nongkrong pada tikungan Perkebunan Panglejar, suasananya tidak berubah tetapi tetap mengasyikan.