Untuk pembangunan Aerocity Kertajati ini butuh investasi sebesar Rp 53 triliun.
Dalam dokumen business opportunity Grand Kertajati Aerocity, nantinya kota modern ini mencakup lahan seluas lebih dari 2.000 hektare. Ini terdiri dari logistic hub seluas 589 hektar, aerospace park seluas 224 hektare, business park seluas 668 hektare, creative technology center seluas 486 hektare, dan residensial seluas 261 hektare.
Berdasarkan Peraturan Presiden tentang Percepatan Pengembangan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Bagian Selatan, Aerocity Kertajati ditetapkan sebagai kawasan perkotaan inti kawasan Rebana, bersama dengan Kota Cirebon dan Kota Patimban.
Perkembangan Realisasi Aerocity Kertajati Sudah Sampai Mana?
Ridwan Kamil mengemukakan bahwa proyek pembangunan Aerocity Kertajati telah mendapat dukungan dari sejumlah aturan yang dikeluarkan pemerintah.
Di antaranya adalah Peraturan Presiden tentang Percepatan Pengembangan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Bagian Selatan. Menurutnya, aturan tersebut, Aerocity Kertajati ditetapkan sebagai kawasan perkotaan inti kawasan Rebana, bersama dengan Kota Cirebon dan Kota Patimban (Subang).
Bahkan, pihak BIJB dalam laman resminya pada tahun 2020 menyatakan bahwa pada saat itu ada 12 investor yang berminat terlibat dalam pembangunan Aerocity Kertajati.
Sayangnya, Bandara Internasional Kertajati yang menjadi infrastruktur utama Aerocity Kertajati belum berkinerja maksimal sampai saat ini.
Baca Juga: Budidaya Ikan Wader, Peluang Usaha Perikanan Kuliner Diburu, dan Kesehatan Menghindari Stunting