DESKJABAR – Bagian dari rencana pembangunan kawasan Kota Metropolitan Rebana adalah dibangunnya 13 kota mandiri baru di Jawa Barat, salah satunya kota mandiri Kertajati, Majalengka.
Berbeda dengan kota mandiri dari 13 kota atau Kawasan Peruntukan industry (KPI) lainnya, kota mandiri di Kerjati akan dinamakan Aerocity Kertajati sebuah kota modern.
Kota modern yang terhubung dengan aktifitas Bandara Kertajati Majalengka yang sekarang sudah beroperasi. Inilah aerocity pertama di Indonesia.
Aerocity Kertajati akan berdiri di kawasan seluas 3.480 hektare dengan biaya investasi menelan Rp 53 triliun.
Bahkan proyek ini sudah dijajakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada ajang rangkaian KTT G20 di Bali yang berlangsung November 2022.
Desain Aerocity Kertajati
Usai mempromosikan proyek Aerocity Kertajati di Investment Forum, bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali pada November 2022, Ridwan Kamil memaparkan tentang Aerocity Kertajati.
Menurutnya, Aerocity Kertajati akan menjadi kawasan terintegrasi yang terdiri dari area perumahan, perkantoran, hingga rekreasi. Ia berharap kawasan ini tak bernasib sama seperti kawasan hub transportasi lainnya yang tidak memiliki peradaban manusia.
Aerocity Kertajati merupakan kawasan yang didesain sebagai kota aerotropolis pertama di Indonesia yang memiliki konsep kota mandiri. Aeropolis menyediakan fasilitas meliputi hotel bertaraf internasional, fasilitas haji dan umroh, rumah sakit, apartemen, residensial komersial, gedung perkantoran, bussines park, industry, dan logistik di area seluas 3.480 hektar