Dengan adanya inventarisasi tersebut, maka sumber mata air yang lain juga dapat dilestarikan atau sebagai kawasan konservasi. Sehingga mendapat perlindungan dan perhatian dari pemerintah daerah.
Saat ini, kata dia, banyak lahan atau lingkungan yang dibuka menjadi pemukiman atau perumahan. Dengan demikian, kawasan hijau terus berkurang karena pembangunan yang masif tersebut.
"Ini bisa dimanfaatkan sebagai kawasan konservasi, karena menjaga lingkungan dewasa ini cukup sulit karena banyaknya pemukiman dan perumahan," ujarnya.
Selain itu, ia juga berharap Taman Wisata Seke Buka Tanah dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik oleh masyarakat sekitarnya.
"Maka mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan kita, untuk warisan generasi mendatang," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bandung Yana Mulyana menargetkan ada beberapa seke atau mata air lagi yang akan dioptimalkan kembali debit air dan ruang publiknya. Salah satunya di Talagapasir dan beberapa tempat lainnya.
"Karena memang dulu dari literatur yang kita baca, mata air di Kota Bandung ini semakin berkurang banyak. Beberapa faktornya terjadi karena dampak dari pembangunan," katanya.***