"Dengan melihat ciri-ciri terkait kasus Subang yang begitu rapih sehingga tak ada data GPS HP dan CCTV, maka pelaku kasus Subang dapat disimpulkan adalah sosok yang bersih datanya di TKP", kata Anjas
Informasi tambahan, sebagaimana diberitakan DeskJabar.com sebelumnya, dr Hastry ahli forensik Polri yang melakukan otopsi kedua kepada korban kasus Subang mengungkapkan bahwa pelakunya adalah seorang psikopat.
Dokter Hastry juga menegaskan, atas dasar hasil otopsi kedua yang dilakukannya, ia tahu benda apa yang dipakai pelaku untuk membunuh korban kasus Subang Tuti dan Amel.
Dokter Hastry menjelaskan, seorang psikopat kerap melakukan sesuatu yang di luar nalar tidak pandang bulu, tidak melihat siapa calon korbannya.
“Entah itu (kepada) saudaranya, ibunya, adiknya, anaknya, sahabatnya atau siapapun tidak pandang dulu. Sekarang banyak seperti itu”, kata Hastry.
Dalam kehidupan atau pergaulan sehari-hari, psikopat itu tampaknya terlihat baik-baik saja. Itu terjadi, jelas dr Hastry karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna.
Analisa atau apa yang dibeberkan Anjas Asmara dosen dan pemerhati kasus Subang di atas, diungkapkannya di kanal Youtube miliknya Anjas di Thailand dalam video yang berjudul: 'PENY1DIK YAKIN YANTI YORIS SEBAGAI MASTER MIND KA5U5 SUBANG ??', publis pada 14 Juli 2022 lalu.
Apakah analisa apa yang dikatakan Anjas Asmara soal kasus Subang itu benar dan akan menjadi kenyataan, kita tunggu saja pengumuman resmi dari pihak penyidik Polda Jabar.
Semoga kasus Subang yang pada 18 Agustus 2022 bulan depan akan genap berjalan 1 tahun bisa terungkap dan tersangkanya diumumkan ke publik.***