“Sebab itu, Yosef selaku pemilik Yayasan harus berupaya agar dana tersebut segera cair dan bisa digunakan untuk keperluan Yayasan”, kata Fredy Sudaryanto.
Mengenai masalah uang Rp 230 juta, Fredy Sudaryanto mempertanyakan apakah Wahyu selaku Kepala Sekolah di Yayasan mengetahui hal tersebut.
Selain itu Fredy Sudaryanto juga mempertanyakan apakah Wahyu mengetahui aliran dana yang keluar dari rekening Amel dan diberikan kepada siapa saja, untuk keperluan apa saja dana tersebut keluar.
Masih terkait dana Rp 230 jua, Fredy Sudaryanto mempertanyakan apakah hal tersebut yang menjadi alasan Wahyu menghilang dan sulit ditemui hingga saat ini.
Fredy Sudaryanto menduga, ada kemungkinan akibat kejadian kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, membuat kondisi Wahyu menjadi sangat terbebani. Maka itu dia kemudian memilih menjaga privasinya tidak ingin dilibatkan dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Namun muncul pertanyaan, jika misalnya Wahyu tidak merasa bersalah, tentu tidak akan menghindar dari rumah dan menghindar dari kejaran awak media. Atau (sebaliknya) tidak ada keterlibatannya dalam kasus ini.
Hanya saja Wahyu tidak bisa dikonfirmasi. Dan dikabarkan, Wahyu telah mengundurkan diri dari Kepala Sekolah di Yayasan Bina Prestasi Nasional.***