TERUPDATE Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Yosef, Yoris, dan Danu Terancam Gangguan Ini

- 2 Januari 2022, 20:44 WIB
Saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Yosef,Yoris, dan Danu terancam gangguan ini
Saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Yosef,Yoris, dan Danu terancam gangguan ini /deskJabar/

“Yang penting, tetap menjaga privasi saksi dengan asas praduga tak bersalah,” kata Elia.

Baca Juga: BURSA TRANSFER JANUARI 2022: Theo Hernandez  Diincar Klub-klub Papan Atas, AC Milan Beri Jawaban Begini

Selain itu, diperlukan dukungan atau support system seperti keluarga, akan sangat dibutuhkan para saksi yang sedang menghadapi masalah berat ini.

Senada dengan Elia, psikiater Dr. Teddy Hidayat Sp.KJ menyatakan, kemungkinan para saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, mengalami stres, terlepas mereka bersalah atau tidak. Proses pemeriksaan yang hampir lima bulan pasti menyebabkan stres.

“Kalau sebagai pelakunya mungkin sudah seharusnya untuk menjalaninya, tetapi untuk yang bukan pelakunya ini sangat berat,” tegas Teddy Hidayat.

Jika stres berlanjut menjadi stres akut. Dan kalau peristiwa berjalan dalam waktu yang lama,dan stress berlanjut melebihi tiga bulan atau enam bulan, bisa jadi penderita akan mengalami yang disebut stress pasca trauma.

Baca Juga: Detik-detik Pembunuh Subang Ditangkap, Sejumlah Kejanggalan Sketsa Wajah Pelaku Disorot Para Ahli Kriminologi

Kriteria post traumatic stress disorder atau stres pasca trauma, kata Teddy, seseorang pernah terpapar dengan peristiwa yang traumatik seperti menjadi saksi mata atau berhadapan langsung dengan kejadian yang mengerikan atau mengancam kehidupan.

Misalnya peristiwa pembunuhan atau ditahan dan diperlakukan sebagai tahanan.

Pengalaman traumatik tadi timbul berulang, misalnya adanya bayangan.pikiran atau persepsi yang berkaitan peristiwa traumatik datang berulang menimbulkan penderitaan,” katanya.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x