Syarif menambahkan, apa yang didapat Aljabar, kejadian tersebut tidak didahului bunyi ledakan atau tembakan.
Aljabar juga tidak berteriak saat peluru menembus punggungnya. Korban hanya menangis, lalu darah keluar dan diketahui oleh bapaknya.
"Kondisinya memang lagi sepi. Tetangga juga baru tahu setelah saya teriak-teriak. Habis itu, anak ini dibawa ke klinik terdekat, terus ke RSUD Cililin, ke RS Sartika Asih, sampai akhirnya ke RS Hasan Sadikin Bandung. Soalnya, rumah sakit yang lain tidak sanggup menangani," katanya.
Baca Juga: Ingin Awet Muda dan Sehat, Ternyata Murah Hanya Rp10ribu Saja, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Dia tidak tahu asal muasal dari perluru tersebut. Karena di sekitar rumah korban tidak pernah ada orang yang berburu binatang memakai senapan.
Namun, sesekali memang terdengar suara latihan menembak dari kejauhan. Namun, pada saat kejadian, tak ada suara tembakan.
Paman korban, Tubagus Firman (33) mengatakan, saat ini kondisi dari korban sudah sadar dan ditempatkan di ruang perawatan.
Baca Juga: Inilah 4 Pesugihan Paling Terkenal di Indonesia, Salah Satunya Perjanjian Nyi Blorong