Jadi, saat Yosef pergi dari TKP ke Polsek Jalancagak, dia melewati posisi itu.
Menurut Anjas, ada 2 kemungkinan melihat dari posisi terakhir HP Amel hidup, yakni kemungkinan pertama terduganya adalah orang dekat. Hal ini juga merujuk kepada keterangan Kapolres Subang di keterangan awal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Kapolres AKBP Sumarni menyatakan dugaan pelakunya adalah orang dekat atau orang yang dikenal karena tidak ada tanda kerusakan pada pintu rumah di TKP.
Kemungkinan kedua terduga pelakunya adalah orang luar, dan orang yang ambil HP tersebut tetap berada di sekitar lokasi TKP. Kemudian orang ini mencob melakukan framing dengan meletakaan HP milik Amel di titik koordinat tersebut.
Jika kemungkina kedua itu benar, Anjas menilai pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut adalah pembunuh profesional dan pintar sehingga polisi sulit untuk mengungkapnya hingga waktu 3 bulan.
Lambatnya pengungkapan itu bisa saja karena ada framing-framing yang dilakukan pelaku, termasuk pintar dengan membersihkan semua sidik jari baik di rumah TKP maupun di bodi mobil Alphard, tempat jasad Tuti Suhartini dan Amel ditumpuk di bagasi mobil tersebut. ***