Satgas Covid 19 Jabar Sentil Yana Mulyana Soal Bandung Kolaps

- 7 Juni 2021, 21:26 WIB
Yana Mulyana
Yana Mulyana /Antaranews

DESKJABAR- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengingatkan soal penggunaan istilah kolaps akibat keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid 19.

Daud Achmad, ketua harian Satgas Covid 19 Provinsi Jabar mengatakan, sampai saat ini untuk kasus kolaps daerah menangani Covid 19 usai libur lebaran 2021 belum ditemukan. Menurutnya, kenaikan BOR belum mengarah pada kolaps.

"Kalau BOR meningkay iya, tetapi setahu saya belum kolaps. Hati-hati menggunakan istilah," ujar Daud saat dihubungi, Senin 7 Juni 2021.

Sampai saat ini, Daud bilang, BOR di Jabar masih rendah dari standar WHO, berasal catatannya, belum ada daerah di Jabar yang dinyatakan kolaps dalam keterisian BOR pasien Covid 19.

Baca Juga: Pemkab Indramayu Menelusuri Gumpalan-gumpalan Hitam yang Mencemari Pantainya

"BOR Jabar 49 persen. BOR Bandung Raya sekitar 56 persen. Kota Bandung tinggi di angka 70 persen," kata dia.

Seperti diketahui, istilah kolaps sendiri baru-baru ini digunakan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana untuk menggambarkan bahwa BOR di Kota Bandung sudah melebihi standar WHO.

"Tren naik terus. Ini saya pikir sudah di titik psikologis menunjukan bahwa fasilitas kesehatan baik RS atau tenaga medisnya sebentar lagi kolaps. Saya mah ngeri saja," kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Jawa Barat, Minggu 6 Juni 2021.

Meski begitu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial membenarkan bahwa kasus Covid 19 mengalami kenaikan di Kota Bandung. Hal itu dilihat dari naiknya angka Bad Ocupancy Rate (BOR) di fasilitas-fasilitas kesehatan.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x