DESKJABAR - Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang paling banyak dilanda bencana hidrometeorologi ketika musim hujan, terutama musibah longsor.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, terjadi 852 bencana longsor di Jawa Barat sepanjang 2020. Beberapa di antaranya menelan korban jiwa. Kendati demikian, posisi Jawa Barat masih di bawah Jawa Tengah yang berdasarkan data BPBD Jawa Tengah mengalami 1.387 bencana longsor sepanjang 2020.
Walaupun longsor di Jawa Barat jumlahnya lebih sedikit dibanding Jawa Tengah, Peneliti Muda Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Dr Sumaryono mengemukakan analisis perbedaan antara kedua daerah tersebut.
Baca Juga: West Ham United vs Liverpool : Jadwal Pertandingan Sepakbola Liga Inggris 31 Januari 2021 di NET TV
Sumaryono menjelaskan, di Jawa Tengah longsor sering terjadi di hanya di sejumlah kota atau kabupaten tertentu. Sedangkan di Jawa Barat hampir semua kabupaten dan kota memiliki potensi rawan longsor.
"Di Jawa Tengah itu biasanya sering terjadi di Banjarnegara, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Brebes," kata Sumaryono saat dihubungi di Bandung, sebagaimana diberitakan Antara, Sabtu, 30 Januari 2021.
Berdasarkan analisisnya, longsor yang terjadi di Jawa Barat juga berpotensi menelan korban jiwa lantaran banyak pemukiman yang dibangun di kawasan dataran miring atau lereng terjal.
Menurut dia, masih banyak kerawanan di Jawa Barat. Ada pula banyak kejadian longsor tetapi tidak menimbulkan korban, karena gerakan tanahnya lambat. Hal itu menyebabkan rumah warga rusak, mengalami retak, terbelah, tapi belum longsor.
Baca Juga: Arsenal vs Manchester United, Ciptakan Rekor Tandang Namun Gagal Geser Manchester City
Ia juga menilai, 80 persen musibah longsor itu dipicu oleh hujan deras. Oleh karena itu, selama musim hujan yang dipengaruhi fenomena La Nina ini, ia meminta pemerintah daerah dan warga Jawa Barat mewaspadai kemungkinan longsor.