Angin Berhembus Kencang, Banyak Sepedamotor Nyaris Terhempas

- 10 Desember 2020, 09:10 WIB
/Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Tiupan angin yang berhembus cukup kencang alam kondisi cuaca ekstrem sedang tak hujan pada sejumlah jalur di Jawa Barat, membuat sejumlah pengendara sepedamotor sering mengalami kondisi nyaris terhempas.

Tiupan angin kencang yang membuat sepedamotor nyaris terhempas tersebut, umumnya terjadi pada daerah jalur jalan yang lebar dan terbuka. Kondisi ini tampak terjadi pada jalur Jalan Raya Cibabat Cimahi termasuk flyover, Jalan Raya Ciater Subang, Cikole Lembang, sebagian Kabupaten Bogor, dan Cianjur.

Nyaris terhempasnya sepedamotor karena tiupan angin kencang, bukan hanya yang berukuran kecil, bahkan yang berukuran lebih besar pun mengalami.

Tiupan angin kencang tersebut, tampak membuat sejumlah atap bangunan menjadi terlepas. Ini yang terutama atap bangunan menggunakan seng.  

Pantauan DeskJabar, kondisi tersebut terlihat selama tiga hari terakhir, termasuk Kamis, 10 Desember 2020.

Beberapa pengemudi sepedamotor terlihat kemudian menepi, karena laju kendaraan tampak cukup oleng tertiup angin kencang. Namun ada pula sepedamotor yang hampir jatuh di jalan, karena pengendarannya kaget.

Tampaknya, tiupan angin yang terjadi tersebut, seperti yang sudah tergambar dari ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Untuk peringatan hari Kamis, ini, tergambar, bahwa daerah Jawa Barat mengalami kecepatan angin kencang paling tinggi, yaitu 28 knot dibandingkan berbagai wilayah lainnya di Indonesia.

Kecepatan angin kencang tersebut, dating dari arah barat ke arah timur. Namun arah angin muncul dari arah selatan yang kemudian berputar kembali ke arah selatan.

Gambaran kecepatan angin
Gambaran kecepatan angin BMKG

Baca Juga: Cuaca Ekstrim di Jawa Barat, Banyak Gardu Listrik Sudah Dipulihkan

Baca Juga: BMKG : Daerah di Jabar akan Alami Cuaca Esktrem, Hujan Lebat disertai Angin Kencang dan Petir

Gunung ditutup

Sementara itu, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, menutup jalur pendakian hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan karena cuaca ekstrem. Tujuannya, menghindari kondisi tidak diinginkan menimpa pendaki.

Humas TNGGP Cianjur, Poppy Oktadiani saat dihubungi Antara, Rabu, 9 Desember 2020 mengatakan tingginya curah hujan disertai angin kencang, menyebabkan sejumlah pohon berbagai ukuran di sepanjang jalur pendakian tumbang.

“Kondisi demikian, beresiko dapat membahayakan keselamatan pendaki. Untuk mengantisipasi hal tersebut pendakian ditutup untuk sementara,” ujarnya.

Menurut dia, pendakian ke Gunung Gede-Pangrango ditutup mulai hari ini, hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan. Ini ,sebagai upaya menghindari hal yang tidak diinginkan menimpa pendaki karena cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan taman nasional membuat jalur pendakian rawan karena banyak pohon besar berusia tua yang setiap saat dapat saja tumbang. Sehingga cuaca ekstrem dan pohon tumbang menjadi pertimbangan pihaknya untuk menutup sementara pendakian. ***

 

 

    

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: BMKG ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah