DESKJABAR – Survey yang pernah dilakukan, sebagian besar masyarakat Inggris menerima keberadaan kerajaan.
Namun, di saat Inggris sedang menghadapi krisis ekonomi akibat pandemic Covid-19 dan konflik Rusia Ukraina, banyak warga yang ingin tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan negara untuk membiayai Kerajaan Inggris.
Dana yang dikeluarkan untuk membiayai kerajaan berasal dari para pembayak pajak di Inggris.
Pada tahun 2021-2022 biaya opersional yang harus dikeluarkan negara untuk kerajaan Inggris mencapai 102,4 juta pondsterling atau setara lebih dari Rp 1,7 triliun.
Itu artinya, setiap warga di Inggris menyumbang sekitar 1,29 pondsterling atau setara dengan Rp 22.000 per orang untuk membiayai operasional kerajaan.
Biaya itu tidak saja untuk mengaji staf kerajaan, tetapi juga untuk membiayai pemeliharaan istana, perjalanan dinas keluarga kerajaan, hingga resepsi dan pesta kebun yang diselenggarakan keluarga kerajaan.
Mengutip dari laman britishheritage.com, sumber pendanaan Kerajaan Inggris bersumber dari Sovereign Grant atau hibah berdaulat, yang dibiayai dari para pembayar pajak di Inggris.
Dari laporan keuangan Kerajaan Inggris pada tahun 2021-2022, pengeluarannya mencapai 102,4 juta pondsterling atau setara lebih dari Rp 1,7 triliun.