Ini Tempat-tempat Beresiko Covid-19 Menular di Bioskop

- 25 Oktober 2020, 21:43 WIB
Karcis bioskop
Karcis bioskop /Antara

DESKJABAR - Epidemiolog Defriman Djafri mengatakan area tempat makan dan sekitar pintu ruang tunggu menjadi bagian penting yang perlu mendapatkan perhatian penuh dan pengawasan untuk menghindari kerumunan dalam rangka mencegah penularan Covid-19.

"Yang perlu diperhatikan adalah area tempat makan di dalam bioskop dan area di sekitar pintu ruang tunggu sebelum masuk studio, ini sering terabaikan. Orang banyak berkumpul dan mengobrol di situ baik sebelum dan sesudah nonton," kata Defriaman yang juga Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas dihubungi Antara, di Jakarta, Minggu, 25 Oktober 2020.

Defriaman menuturkan harus dipastikan memang saat sedang menonton, seluruh pengunjung dilarang berbicara untuk mengurangi droplet dari pengunjung yang tidak sadar membuka masker di dalam studio.

Menurut dia, pihak pengelola bioskop harus memperhatikan tidak hanya saat di dalam ruang studio, tetapi juga saat sedang menunggu, dan sesudah menonton termasuk di toilet di mana orang biasanya mengantre sebelum dan sesudah menonton.

Area-area tersebut sering kali menjadi tempat berkerumun para pengunjung sehingga harus diwaspadai dalam rangka meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker.

Selain itu, Defriaman menuturkan yang juga penting adalah karena risiko COVID-19 terhadap mereka yang komordid atau yang memiliki penyakit penyerta sangat tinggi, maka mereka disarankan tidak menonton ke bioskop.

"Jadi kalau bisa dilarang, seperti dilarang merokok di bioskop," tuturnya.

Baca Juga: No Time to Die, Film James Bond ini Bakal Tayang di Bioskop atau Layanan Streaming?

Tindak tegas

Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dedi Supratman mengatakan harus diberlakukan sanksi tegas terhadap pelanggar protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di bioskop.

"Yang perlu diperhatikan adalah penguatan aspek pengawasan dan sanksi jika terjadi pelanggaran protokol kesehatan," katanya kepada Antara, di Jakarta, Minggu.

Menurut dia jika tanpa sanksi tegas dan kesadaran masyarakat, maka protokol kesehatan sering kali diabaikan sehingga risiko penularan makin Covid-19 tinggi.

Selain pemberlakuan sanksi tegas, kata dia, pengawasan juga harus diperketat agar para pengunjung benar-benar melakukan protokol Covid-19 sesuai dengan aturan yang ditetapkan saat berkunjung bioskop.

Dedi mengatakan sebenarnya pihaknya sangat khawatir karena bioskop dibuka saat kenaikan kasus Covid-19 cukup tinggi.

"Tapi jika pemerintah sudah memutuskan dibuka, kami hanya bisa mengingatkan agar protokol-protokol kesehatan dipenuhi dengan pengawasan ketat," katanya.

IAKMI tidak ingin ada klaster penularan baru yakni dari klaster bioskop sebagaimana seperti kasus penularan Covid-19 di klaster perkantoran.

"Ini mirip klaster perkantoran karena minim pengawasan akhirnya protokol kesehatan tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh," katanya.

Oleh karena itu, pengawasan dan penerapan protokol kesehatan di bioskop harus dipastikan dilakukan dengan ketat dan patuh oleh semua orang yang ada di gedung bioskop. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x